Lihat ke Halaman Asli

Jawaban Tuhan bagi Doa Kita

Diperbarui: 2 Maret 2020   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berdoa...

Semua pemeluk agama di dunia dan di Indonesia pasti pernah mengambil waktu untuk berdoa.  Doa adalah sarana yang Allah buat agar manusia bisa berkomunikasi dengan Pencipta langit dan bumi.  Dalam doa yang manusia naikkan, hampir semua (kalau boleh dikatakan seperti itu)  doa kita berisi permintaan-permintaan kepada Sang Pencipta. 

Ada doa supaya berhasil dalam segala hal yang dilakukan, ada doa supaya manusia selalu penuh kebahagiaan dan ada juga yang berdoa agar rezeki selalu hadir dalam hidup. Namun doa juga dipakai untuk menaikkan syukur atas pemeliharaan Tuhan dalam hidup pendoa. Semua doa yang dinaikkan itu sebenarnya menjelaskan kepada kita bahwa sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan dan kekurangan untuk membuat hidup semakin baik dari hari ke hari.  

Ketika kita berdoa meminta sesuatu dari Tuhan, tentu saja kita mengharapkan agar permintaan kita dikabulkan atau diiyakan oleh Tuhan.  Namun ada juga jawaban doa yang lain yang diberikan oleh Tuhan kepada kita yang meminta dalam doa.  Apa saja? 

1. Jawaban Tuhan adalah "tidak". Selain Tuhan menjawab "ya" bagi doa kita,  Ia juga berhak untuk menjawab "tidak" bagi permintaan kita.  Jawaban yang diberikan itu, suka tidak suka,  harus diakui sebagai jawaban yang paling baik bagi si pendoa. Kita sebagai manusia punya keterbatasan untuk melihat atau memprediksi hidup kita 5, 10 15 atau 20 tahun mendatang.  

Menurut kita, apa yang kita minta bail buat kita saat ini namun belum tentu baik buat kita di masa yang akan datang.  Tuhan punya perspektif yang sangat baik dalam melihat hidup kita.  Kadang, rencana Tuhan bertolak belakang sama sekali apa yang kita rencanakan.  Jadi ketika Tuhan menjawab "tidak", percayalah bahwa itu yang paling baik buat kita.  

2. Jawaban Tuhan adalah,  "sabar ya". Tuhan menjawab atau belum menjawab doa kita karena ada sebuah proses yang harus kita lalui untuk dapat memperoleh apa yang kita minta dari Tuhan.  Ibarat seorang anak berusia 9 tahun yang meminta sepeda motor kepada orangtuanya.  Tentu saja, orangtua yang baik tidak akan atau belum mengabulkan permintaan si anak karena bukan waktu yang tepat untuk mendapatkan sepeda motor.  

3. Jawaban Tuhan "ya, tapi risiko tanggung sendiri". Jawaban seperti ini adalah jawaban Tuhan terhadap orang-orang yang berdoa dan "memaksa" Tuhan untuk meng"iya"kan permintaannya. Karena terus-menerus memaksa dan bersikeras bahwa permintaannya adalah yang terbaik, maka Tuhan pun meng"iya"kan. Tapi dengan catatan, risiko tanggung sendiri.  Setiap permintaan kita dalam doa tentu memiliki konsekuensi yang harus kita pikul.  Seorang yang "memaksa" Tuhan untuk meng"iya"kan permintaannya kemudian di"iya"kan olehNya pasti harus memikul konsekuensi yang berat untul doanya.  

Tuhan tahu yang terbail bagi kita.  Ayah yang baik tidak akan pernah memberi anaknya ular jika anaknya meminta ikan.  Tidak akan memberi batu, jika anaknya meminta roti.  Apalagi Tuhan yang MAHABAIK. 

Pasti memberi yang terbaik. Salam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline