Lihat ke Halaman Asli

Aris Heru Utomo

TERVERIFIKASI

Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Menara Lonceng Tawau, Bangunan Bersejarah Peninggalan Perang Dunia Pertama

Diperbarui: 20 September 2024   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menara Lonceng Tawau September 2024, sumber gambar: Aris Heru Utomo


Apabila kita berbicara tentang menara, maka bayangan yang muncul di benak adalah suatu bangunan atau bagian bangunan yang didirikan lebih tinggi daripada bangunan induknya. 

Sebagai contoh menara masjid yang digunakan untuk mengumandangkan azan. Menara masjid selalu menjulang lebih tinggi dari bangunan masjidnya. 

Demikian pula dengan menara suar atau mercusuar, sebuah bangunan tinggi untuk mengawasi daerah sekitar Pantai atau yang menjadi petunjuk bagi kapal dan sebagainya yang sedang berlayar.

Namun tidak demikian halnya dengan bangunan "Menara Lonceng Tawau" atau Belfry Circa yang terletak di salah satu sudut kawasan Padang Bandaran Tawau, tepatnya di depan kantor Pelabuhan Tawau. 

Bangunannya tidak menyerupai menara yang menjulang tinggi, namun lebih menyerupai sebuah struktur bangunan pondok penjagaan tanpa dinding. Atap Belfry Circa dibuat dari kayu keras, yang ditopang 6 tiang teras kayu Billian dan atap sirap yang terbuat dari kayu billian.

Dibangun pada tahun 1918 oleh orang-orang Jepang yang bermukim di Tawau, Belfry Circa ini dibangun sebagai "monumen" perdamaian pasca berakhirnya Perang Dunia Pertama seperti tampak dari tulisan "PEACE 1918" di lantai Menara. Jepang sendiri pada saat itu mendukung Inggris yang menguasai Tawau pada 1898.

Diperkirakan pada masa itu terdapat sekitar 300 orang Jepang yang bekerja dan memiliki ladang-ladang yang luas seperti Ladang Getah di Kuhara, mempunyai padang golf dan membangun rumah sakit di perkebunan. 

Selain itu, Jepang mendirikan Borneo Fishing Company untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan. Bukan hanya itu, Jepang pun menempatkan perwakilan Japanese Bank untuk melayani kepentingan orang-orang Jepang.

Selain sebagai monumen perdamaian, Belfry Circa ini pada awalnya berfungsi sebagai tanda mulainya jam kerja pegawai pemerintah lewat bunyi lonceng setiap pukul 08.00 pagi. Selain itu, lonceng yang berada di menara digunakan sebagai tanda keadaan darurat, misalnya saat terjadi kebakaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline