Setiap kali berbincang-bincang dengan orang yang baru dikenal, biasanya salah satu topik pembicaraan yang kerap saya munculkan adalah mengenai hobi.
Secara umum, hobi sendiri dapat didefinisikan sebagai kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang.
Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hobi adalah kata benda (noun) yang dapat diartikan sebagai kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan sebagai pekerjaan utama.
Dari kedua pengertian tersebut, maka hobi sangat terkait dengan kesenangan yang menenangkan pikiran, dilakukan pada waktu luang dan bukan pekerjaan utama.
Tentu saja cara menanyakan hobi seseorang dalam suatu percakapan tidak selalu "straight forward" atau langsung ke pokok persoalan, seperti "Bapak/ibu hobinya apa?", tetapi melalui basa-basi terlebih dahulu alias memutar.
Ketika berbincang dengan seorang pria yang baru kita kenal misalnya, untuk mengetahui hobi yang bersangkutan bisa dimulai dengan membicarakan soal sepakbola. Jika komentar orang tersebut sama tentang sepakbola, maka dapat diduga lawan bicara kita memiliki hobi terhadap sepakbola, percakapan pun bisa mengalir. Kalau pun berbeda, penjelasannya akan membuka sudut pandang lain, mungkin saja yang bersangkutan memiliki hobi yang lain.
Bagaimana kalau ternyata yang bersangkutan menyatakan hobinya bekerja?
Lho hobi kok bekerja? Bukankah bekerja itu merupakan kegiatan utama dan umumnya berkaitan dengan Upaya mencari nafkah?
Bagi beberapa orang, kerja bisa menjadi hobi. Mereka menikmati pekerjaannya sehingga mereka merasa seperti sedang melakukan hobi ketika bekerja.
Namun demikian, banyak orang yang memisahkan antara pekerjaan dan hobinya. Hal ini tergantung pada minat pribadi, jenis pekerjaan, dan bagaimana seseorang melihat dan mengelola waktu dan aktivitas mereka sehari-hari.