Lihat ke Halaman Asli

Aris Heru Utomo

TERVERIFIKASI

Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Pesan Khotib Idul Fitri 1445 H di Masjid Al Azhar Bekasi: Kenali Jati Diri di Hari yang Fitri

Diperbarui: 10 April 2024   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana usia shoat ideal firth 145 H di masjid Al Azhar Bekasi, sumber gambar: Aris Heru Utomo

Hari ini, Rabu (10/04/20240), umat Muslim di Indonesia merayakan Idul Fitri 1445H dengan penuh suka cita. Sejak pagi mereka telah ramai memenuhi ruang-ruang dan halaman masjid serta tempat terbuka untuk melaksanakan sholat Ied dan mendengarkan khotbah.
Di Bekasi, salah satu pelaksanaan sholat Ied adalah di Masjid Jami Al Azhar Jakapermai, Bekasi Barat. Bertindak sebagai Khotib Shalat Idul Fitri adalah Dr. KH. Mulyadi Effendi, M.A. dan Imam Shalat adalahUstadz H.M. Amiruddin Chamid, S.Pd.I.

Dalam khotbanya, khotib Mulyadi mengingatkan jamaah akan tiga jati diri manusia yaitu tidak memiliki apapun, sebagai mahluk sosial dan ...

Terkait jati diri pertama, pada hakekatnya semua yang dimiliki manusia hanyalah titipan Allah SWT. Manusia pada umumnya diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan ayat suci Al Quran Adz Dzariyat: 56 yang berbunyi, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku".

Berdasarkan bunyi ayat tersebut, jelas bahwa tidak ada kata lain bagi seorang manusia untuk total mengikuti hukum-hukum Allah SWT. Oleh karen itu, apabila selama ramadan telah melaksanakan segala ibadah dengan sepenuh jiwa, maka setelah selesai ramadan ibadah yang dilakukan tetap dilanjutkan. Di awali hari ini, di hari raya kemenangan, kita mantapkan diri untuk senantiasa menjadi Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT.

Ditambahkan oleh Khotib Mulyadi bahwa Allah SWT menjanjikan bahwa siapa orang menyadari dirinya sebagai seorang hamba, maka Allah SWT akan memberi segala solusi dari segala masalah dan membukakan pintu-pintu rizki dan keberkahan.

Adapun terkait dengan jati diri kedua, manusia itu sesungguhnya adalah mahluk sosial. Hal ini sesuai dengan bunyi ayat suci Al Quran Surat Al Hujurat 13 "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.

Dari ayat ini kita diingatkan bahwa manusia adalah mahluk yg tidak bisa hidup sendiri, tetapi mahluk yang memerlukan bantuan orang lain. Allah SWT menciptakan manusia sebagai mahluk yang saling berbagi.

Oleh karena itu, tidak sepantasnya manusia itu berlaku sombong dan mendustakan agama.

"Tahukah kamu, siapakah orang yang mendustakan agama dan mengingkari hisab serta hari pembalasan di akhirat nanti?," tanya khoitib

Khotib pun menjawab "Jika engkau ingin tahu, maka dia itulah orang yang menghardik anak yatim, menyakiti hatinya, dan berbuat zalim kepadanya dengan menahan haknya".

Karena itu, Khotib pun kemudian mengingatkan bahwa tugas kita sebagai umat Muslim di dunia sebenarnya ada dua. Yang pertama berbuat baik pada Allah (hablumilnallah) seperti puasa, sholat, zakat, haji yaitu yang berurusan langsung dengan Allah. Yang kedua berbuat baik pada manusia (habluminannas) yaitu berusaha memenuhi kesepakatan2 dengan manusia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline