Lihat ke Halaman Asli

Aris Heru Utomo

TERVERIFIKASI

Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Ketika Rizal Ramli Dikepret Kompasianer

Diperbarui: 3 Januari 2024   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas

Innalillahi wainalillahi rojiun. Berita duka cita datang, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meninggal dunia pada pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Rizal Ramli adalah seorang tokoh yang pernah menjadi Menko Ekonomi, Keuangan dan Industri era Presiden Gus Dur. Selanjutnya ia juga pernah menjadi Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya pada 2015 hingga 2016, era Presiden Jokowi.  

Ketika menjadi Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia, Rizal Ramli dikenal sangat kritis.  Ucapan yang terkenal adalah 'Rajawali Ngepret' atau Raja Ngepret.

Jauh sebelum itu, Rizal Ramli dikenal sebagai aktivis pergerakan mahasiswa era 70an. Pernah dipenjara gara-gara mengkritik rezim Orde Baru

Bagi sejumlah pihak, Rizal mungkin dianggap berisik karena kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial. Terutama terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggapnya tidak pro rakyat.

Salah satu kritiknya yang ramai dan menuai reaksi adalah mengenai utang luar negeri Indonesia, yang dia sebut sudah "lampu kuning" dan "gali lubang tutup jurang" pada 2018.

Kritikannya tersebut kemudian mendapat tanggapan dari seorang Kompasianer yang juga seorang Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti. Nurfransa menulis kolom khusus untuk menanggapi kritikan pedas Rizal Ramli tersebut.

Nufransa yang merupakan salah seorang Kompasianer yang bergabung sejak awal-awal berdirinya Kompasiana merasa keberatan terhadap pernyataan Rizal Ramli.

Nurfransa membandingkan tudingan Rizal Ramli tentang utang yang lampu kuning dengan fakta bahwa, pada saat yang sama, semua lembaga pemeringkat (Moodys, Fitch, S&P, JCRA dan Rating & Investment) menyatakan Indonesia adalah investment grade.

"Bukankah bila menggunakan standar perbandingan antar negara-negara di dunia, Indonesia memiliki rasio utang terhadap PDB dan defisit APBN yang relatif kecil dan hati-hati?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline