Lihat ke Halaman Asli

Aris Heru Utomo

TERVERIFIKASI

Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Olahraga dan Penanaman Nilai Pancasila

Diperbarui: 10 September 2020   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

antvklik.com

"Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat," begitu slogan popular di tahun 1980-an. 

Slogan ini disampaikan Soeharto untuk pertama kalinya dalam Sidang Paripurna DPR tanggal 16 Agustus 1981, yang kemudian diperdengarkan di berbagai media massa sebagai bagian dari strategi membangun manusia Indonesia yang utuh lewat olahraga dan upaya mendorong prestasi olahraga nasional ke tingkat dunia.

Slogan tersebut diikuti dengan instruksi Presiden untuk melakukan pemassalan olahraga sejak jenjang sekolah dasar. Sedini mungkin anak-anak Indonesia musti ditumbuhkan minatnya pada olahraga.

Ujungnya adalah penetapan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September 1983, tangal 9 September diambil dari tanggal pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama Indonesia di Surakarta, 9 September 1948.

Tidak hanya berhenti pada penetapan Haornas, Pemerintah Orde Baru juga menetapkan program Jam Krida Olahraga dengan Keputusan Presiden RI No. 17 tahun 1984. 

Berdasarkan Keppres ini para PNS, ABRI, karyawan BUMN, BUMD, pelajar dan mahasiswa setiap Jumat pagi sebelum jam kerja diharapkan melakukan kegiatan olahraga selama 30 menit, dengan melaksanakan olahraga senam pagi Indonesia,

Kini di tengah peringatan Haornas 9 September 2020, slogan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat seolah lenyap di tengah pergantian rejim pemerintrahan pasca reformasi. Pemberitaan mengenai peringatan Haornas 2020 tidak gegap gempita dan terdengar sayup-sayup.

Padahal melalui olahraga, banyak nilai-nilai yang patut diteladani seperti kedisiplinan, sportivitas, hingga perwujudan nilai persatuan dan kesatuan. 

Ketika para olahragawan Indonesia bertanding mewakili bangsa dan negara, masyarakat tidak lagi memandang suku, ras atau agama. Masyarakat lebih mengedepankan semangat persatuan dan nasionalisme.

Melalui olahraga dan laku olahragawan kita belajar untuk tidak menghalalkan segala cara. Terdapat nilai yang lebih besar dari sekadar mengejar kemenangan yaitu menumbuhkembangkan nilai-nilai luhur, meningkatkan produktivitas dan kesehatan yang sangat bermanfaat dalam kehidupan. Dengan sehat melalui olahraga maka akan berkurang biaya pengobatan.

Dari sisi olahragawannya sendiri, nilai-nilai yang ditunjukkannya pada dasarnya merupakan implementasi dari nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline