Lihat ke Halaman Asli

Aris Heru Utomo

TERVERIFIKASI

Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Sensasi Teh Tarik dan Martabak di Kaki Menara Kembar Petronas

Diperbarui: 12 September 2016   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

teh tarik dan murtabak, suatu perpaduan yang sangat istimewa / foto oleh Aris Heru Utomo

"Ris, gue tau elo pasti udah gak sabar untuk mencicipi salah satu kuliner kaki lima khas Malaysia kan?", tanya Yusron, rekan saya yang mulai tiga minggu lalu bertugas di KBRI Kuala Lumpur.

“Iya nich soalnya dari kemarin makan sea food terus. Pengen nyobain kuliner khas Malaysia seperti teh tarik di tempat asalnya”, ujar saya

“Ok, ada teh tarik di kaki Menara Kembar Petronas yang rasanya khas dan nikmat. Elo pasti suka. Selain dapat menikmati teh tarik, elo juga bisa menikmati pemandangan menara Kembar Petronas sepuasnya”, jawab Yusron

“Siip kalau begitu, tapi agak malaman dikit ya. Soalnya kita kan mesti menghadiri undangan makan malam dari Duta Besar terlebih dahulu”, ujar saya kemudian

“Siap, tapi nanti makan malam dengan Duta Besar jangan kenyang-kenyang, biar masih ada tempat untuk menikmati teh tarik dan kuliner lainnya”, saran Yusron

Jadilah malam itu seusai menghadiri makan malam dengan Duta Besar RI di Kuala Lumpur, saya dan Yusron serta 2 (dua) orang anggota tim saya meluncur ke sebuah tempat di Jalan Ampang Kuala Lumpur.

“Nama tempatnya NZ Garden Cafe. Kafe atau kedai ini merupakan kedai mamak yang buka 24 jam”, terang Yusron mengenai NZ Garden Cafe. “Di Malaysia, istilah ‘mamak’ biasanya merujuk kepada orang India beragama Islam. Kedai mamak disukai banyak orang Malaysia karena makanan dan minumannya relatif murah”, terang Yusron lebih lanjut.

Tidak butuh waktu lama, akhirnya kami tiba di Jalan Ampang Kuala Lumpur dan masuk ke sebuah restoran di Jalan Ampang yang letaknya persis di seberang Menara kembar Petronas. Menara Kembar Petronas merupakan bangunan 88 lantai (452 m) karta arsitek Cesar Pelli dari Argentina. Menara ini dibuat dari beton bertulang dengan eksterior bangunan dari besi dan kaca yang dirancang untuk mencerminkan Islam di Malaysia. (Walau ada juga yang mengatakan kalau sesungguhnya arsitektur Menara Kembar Petronas ini terinspirasi Candi Prambanan).

Santai di teras NZ Cafe Kuala Lumpur / foto Aris Heru Utomo

Kami berempat segera menempati kursi dan meja kosong di teras cafe yang baru saja ditinggalkan pengunjung. Kursi-kursi dan meja lainnya terlihat penuh diduduki anak-anak muda Kuala Lumpur bergaya modis layaknya anak-anak muda di Jakarta. Dari teras ini kita seolah sedang berada di kaki Menara Kembar Petronas dan dengan leluasa dapat memandang gemerlap keperakan Menara tersebut.

Seorang pelayan keturunan India mendatangi meja kami dan dengan sigap menyodorkan menu makanan. Terlihat beragam makanan dan minuman tertulis buku menu seperti aneka roti bakar, rujak, martabak (orang Malaysia menulisnya murtabak) dan tentu saja teh tarik. Kami memesan 4 gelas teh tarik dan 2 porsi murtabak isi daging ayam dan sapi.

Seperti sudah disinggung di awal, teh tarik merupakan salah satu minuman khas dan populer Malaysia. Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Malaysia tanpa merasakan teh tarik di tempat asalnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline