Lihat ke Halaman Asli

Aris Heru Utomo

TERVERIFIKASI

Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

From Russia with Love

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_185305" align="alignleft" width="300" caption="Moscow State University, 1 dari Seven Sisters"][/caption]

Moskow atau kadang ditulis Moskwa merupakan ibu kota Rusia yang saat ini berpenduduk sekitar 11 juta jiwa. Kota ini telah sejak lama menjadi pusat pemerintahan, tidak saja di masa Uni Soviet dan Kekaisaran Rusia, tetapi juga sejak masa Kerajaan Muscovy, Rusia pra-Kekaisaran.  Posisinya yang strategis di tepi sungai Moskow menjadikan kota ini sebagai plihan yang tepat untuk dijadikan ibu kota negara.

Menempuh perjalanan Jakarta-Moskow selama 15 jam, termasuk transit 4 jam di Doha, pesawat Etihad yang kami tumpangi tiba di Bandara Internasional Domodedovo, Moskow pada hari Minggu 13 Juni 2010 pukul 15.30 waktu setempat.  Usai  menyelesaikan urusan imigrasi dan barang bawaan, kami pun segera ke ruang kedatangan bandara untuk menunggu jemputan. Suasana ruang kedatangan tampak sangat ramai, tidak ubahnya seperti suasana di Bandara Soekarno-Hatta. Di luar bandara, seolah menyambut kedatangan kami, hujan turun dengan derasnya.

[caption id="attachment_185330" align="aligncenter" width="300" caption="Bandara Internasional Domodedovo, Moskow"][/caption] [caption id="attachment_185331" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana ruang kedatangan bandara Domodedovo"][/caption]

“Lho kok hujan, katanya sudah masuk musim panas?” begitu pertanyaan pertama kami ketika melihat turunnya hujan.

“Hujan baru saja turun kok, mulainya sekitar 30 menit yang lalu. Dari tadi pagi cuaca malah cerah dan cukup hangat. Tapi biar musim panas, bukan berarti tidak ada hujan” jawab Asep,staf KBRI Moskow yang menjemput kami.

[caption id="attachment_185339" align="aligncenter" width="300" caption="Hujan membasahi pelataran parkir bandara"][/caption]

Ya, saat ini Moskow memang sedang musim panas dengan suhu berkisar 20-24 derajat Celcius. Cukup hangat bagi orang Rusia yang terbiasa menghadapi musim dingin dengan suhu dibawah nol derajat. Mulai pertengahan Juni, selama sekitar 2-3 minggu warga Moskow biasanya dapat menikmati sinar matahari jauh lebih lama dari hari-hari sebelumnya Jika di musim dingin matahari bersinar selama 9-10 jam per harinya, maka di musim panas matahari memancarkan sinarnya selama sekitar 15 jam dimana matahari terbenam pukul 22.30 waktu setempat.

Mengetahui waktu siang hari lebih panjang dari biasanya dan masih ada cukup waktu sebelum lapor kedatangan ke Wakil Duta Besar RI di Moskow, Agus Sriyono, maka dalam perjalanan dari bandara kami menyempatkan diri untuk berfoto di depan gedung Moscow State University. Gedung ini merupakan salah satu dari 7 gedung yang memiliki kesamaan arsitektur (disebut sebagai Seven Sisters) dan dibangun antara tahun 1947-1953.

[caption id="attachment_185311" align="alignleft" width="225" caption="Gedung Kementerian Luar Negeri Rusia"][/caption]

Usai lapor diri dan menyimpan koper dan barang bawaan, kami pun kembali memanfaatkan terangnya waktu malam untuk melihat sejenak kawasan pusat kota yang dikenal dengan sebutan Arbat. Karena hari Minggu, tidak tampak adanya kemacetan lalu lintas. Jalan-jalan raya yang kebanyakan memiliki 4 jalur pada setiap sisinya terlihat lengang dan banyak kendaraan terlihat melaju cepat. Karena itulah hanya perlu sekitar 10 menit untuk sampai ke tujuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline