Lihat ke Halaman Asli

Bersyukur itu Pilihan

Diperbarui: 28 Mei 2017   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="galery"]

[/caption]

Pilihan kadang menjadi persoalan dalam hidup, sesorang dituntut atau menuntut pilihan yang terbaik, disini saya akan bercerita sedikit tentang pilihan yang menurut saya itu baik namun menurut mereka itu tidak pantas untuk saya

Saya adalah perempuan yg sangat sedrhana baik dalam cara berfikir maupun dalam gaya hidup, dalam kesederhanaan ini mengajarkan saya untuk tidak menuntut banyak hal baik dalam gaya hidup maupun dalam memilih pasangan, bukan tidak mungkin banyak perempuan diluar sana hampir sama dengan apa yang saya alami, dan tulisan akan lebih banyak mengarah dalam pemilihan pasangan hidup yang banyak sekali menimbulkan pertanyaan.

Saat ini banyak orang yg mempertanyakan kenapa kita memilih yang ini bukan yang itu? Bukan kah dia lebih baik dari yg kita miliki sekarang? Pertanyaan seperti ini adalah ujian apakah kita bisa menpertahankan apa yg sudah kita pilih. Disini saya akan menjawab semua pertanyaan itu.

Kita memilih untuk bahagia jawaban yang sangat sederhana namun memiliki arti yang besar, kenapa kita harus memilih yang lain disaat apa yang kita miliki saat ini sudah lebih dari cukup untuk kita sendiri. Bukankah kita memilih mereka yang dulu yang rata2 memiliki paras, pribadi, kelakuan, sifat dan perilaku yang hampir sama dan akhirnya kasus yg mereka tinggalkan terhadap kitapun sama. Tidakkah pengalaman tersebut menjadi pelajaran untuk kita agar tidak jatuh kelubang yang sama untuk kesekian kalinya dan hanya orang bodoh yang ingin jatuh kelubang yang sama lagi. Buat apa kita memilih yg tidak bisa membuat kita bahagia, biarkan mereka memandang apa yang kita pilih itu buruk namun kenyatannya kita bisa bahagia bersamanya.

Janganlah jadikan pilihan itu membodohi diri kita sendiri dengan selalu mempertanyakannya, karena yang sedang kita jalani dan miliki saat ini adalah yang terbaik. Esok atau lusa kita baru bisa memahami apa-apa yang terjadi hari ini, jangan mendengarkan mereka yang selalu mempertanyakan pilihan kita apakah pantas atau tidak untuk kita. Biar waktu yang menjawab apakah kita sudah menentukan pilihan yang terbaik. Selagi kita masih bahagia, bukankah itu sudah menjadi pilihan yang sangat baik untuk kita?

Kelak, semua ini akan menjadi rasa syukur. Dan mungkin rasa bahagia adalah ketika kita bisa menertawakan diri kita di masa lalu yang menganggap pilihan yang terbaik untuk kita yang sebenarnya bukan. Apapun yang telah kita pilih saat ini jadikan itu sebuah kesyukuran, kalaupun nanti pilihan yg sudah kita ambil itu malah menjatuhkan kita jadikan dia sebuah pelajaran yang berharga. Semoga apa yg menjadi pilihan kita semua adalah pilihan yang terbaik untuk ki.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline