Ritual shalat selalu di awali dengan takbiratul ihram.
Pada saat takbiratul ihram, lisan berucap: Allahu Akbar.
Beriringan dengan ucapan Allahu Akbar, diangkatnya kedua tangan, dan hati melakukan niat.
Dengan mengucap: Allahu Akbar berarti adanya pengakuan lisan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Besar.
Namun pengakuan tersebut, tidaklah cukup sebatas lisan.
Melainkan harus beriringan dengan pengakuan hati yang menjadi dasar.
Dan harus juga selaras dengan perilaku yang disimbolkan dengan mengangkat kedua tangan.
Apabila mengakui Allah sebagai Tuhan, tak cukup hanya lisan ini berucap.
Namun, dasari ucapan tersebut dengan hati.
Dan wujudkan pengakuan tersebut dengan perilaku.
Masihkah lisan ini mengakui Allah sebagai Tuhan???
Sementara hati masih saja bergantung pada ciptaan-Nya, bukan pada Sang Pencipta.
Dan perilaku menuruti nafsu yang tidak berdasar syariat.
Haruskah semua ini terus terjadi, sementara takbiratul ihram tak henti-henti???
Belajarlah dari takbiratul ihram!!!
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah agar kita dapat istiqamah dalam pengakuan terhadap Allah sebagai Tuhan dengan hati, lisan, dan perbuatan. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H