Lihat ke Halaman Asli

Arisatya Bharotoyakti

Universitas Negeri Malang

Liputan Rangkaian Tradisi "Bersih Dusun" Desa Jambuwer Tahun 2022 oleh Mahasiswa KKN UM

Diperbarui: 1 Juli 2022   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Bersih Dusun Rekesan Desa Jambuwer (Foto : Tim KKN UM 2022)

JAMBUWER – Bersih dusun merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat khususnya di Jawa. Ritual bersih desa telah dilakukan berabad-abad lamanya sebagai wujud bersatunya manusia dengan alam. Kegiatan ini dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun. Selain itu, kegiatan ini menjadi ritual simbolis sebagai wujud permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang

Ritual yang dilakukan setahun sekali setelah musim panen ini juga dilakukan di Desa Jambuwer Kecamatan Kromengan Kabupaen Malang. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan, diawali dengan kerja bakti membersihkan lingkungan oleh seluruh warga desa antara lain membenahi jalan, selokan, juga pos ronda. Selain itu, biasanya warga juga membersihkan makam-makam leluhur yang pernah menjadi tokoh panutan masyarakat desa. Maksud lain dari ritual ini ialah untuk membersihkan halangan atau kesusahan yang ada (resik sukerta/sesuker) agar kehidupan seluruh warga tenang dan tenteram.

Desa Jambuwer terdiri dari lima dusun yaitu Bulupogog, Cakru’an, Rekesan, Krajan, dan Glagaharum. Waktu pelaksanaan bersih dusun di Desa Jambuwer tidaklah serentak, melainkan secara bergantian. Dimulai dari dusun pertama yakni Dusun Bulupogog pada tanggal 19 Juni yang hanya dihadiri oleh perangkat desa dan sesepuh saja. Kemudian 23 Juni dilanjut di punden balai pertemuan Dusun Rekesan oleh dua dusun sekaligus yakni Dusun Rekesan dan Dusun Cakru’an. Rangkaian acara ritual ini diawali dengan doa dan penyerahan sesajen kepada leluhur yang ditutup dengan penampilan tayub oleh salah satu penari di desa.

“Selain sebagai wujud rasa syukur atas berkat Tuhan, ritual bersih dusun di Desa Jambuwer dimaksudkan untuk melestarikan budaya melalui penampilan hiburan tari langen beksan atau tayub. Tarian yang diiringi gendingan ini dipercaya oleh masyarakat dapat menghalau bala bencana,” jelas Tuwuhadi  Kepala Desa Jambuwer pada tim KKN UM 2022 (23/06).

Wawancara Kepala Desa Jambuwer Bapak Tuwuhadi (Foto : Tim KKN UM 2022)

Foto bersama Penari Tayub (Foto : Tim KKN UM 2022)

Kegiatan bersih dusun selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2022 di Balai Posyandu Dusun Glagaharum berupa slametan doa dan makan bersama yang dihadiri oleh warga dan perangkat desa. Hampir sama seperti di Dusun Glagaharum, kegiatan bersih desa terakhir pada tanggal 29 Juni 2022 di Dusun Krajan juga dilakukan dengan khataman Qur’an pada sore hari kemudian diakhiri dengan doa, selawat, dan makan bersama bertempat di Balai Desa Jambuwer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline