Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari Kota Salatiga, sabtu menjelang tengah malam (15/6/2024), kami akhirnya tiba di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Bagi para penikmat alam dan pendaki gunung, khususnya di Jawa Tengah, Dusun Thekelan tentunya merupakan nama yang sangat familiar. Inilah jalur legendaris pendakian ke puncak Gunung Merbabu.
Yang menarik, lewat jalur Thekelan, jika stamina kuat, kamu bisa menggapai 7 puncak sekaligus (Seven Summits of Mount Merbabu). Yaitu Puncak Watu Gubug 2.707 mdpl, Puncak Pemancar 2.847 mdpl, Puncak Geger Sapi 2.987 mdpl, Puncak Syarif 3.119 mdpl, Puncak Ondo Rante 3.110 mdpl, Puncak Kenteng Songo 3.139 mdpl, dan Puncak Trianggulasi 3.142 mdpl.
Saya menerima ajakan mendaki dari teman, Om Jack dan Mbak Ayu (istrinya) yang saya kenal ketika mendaki bersama ke Gunung Prau lintas jalur Dieng-Patak Banteng.
Tektok kali ini, ada 9 orang peserta. Total biaya yang dibutuhkan oleh setiap orang adalah Rp. 120.000, dengan perincian; tiket masuk Rp. 45.000, ojek naik Rp. 40.000, ojek turun Rp. 35.000. Biaya tersebut sudah termasuk parkir dan makan satu kali ketika turun. Menunya berupa nasi putih dengan lauk telur pindang, mie goreng dan oseng tempe.
Basecamp Thekelan berada pada elevasi 1.600 mdpl dan memiliki panjang jalur 6.8 km. Pendaki akan bisa mengamati obyek fenomena alam yang sangat menarik, yaitu karts pereng putih (di siang hari), watu gubug dan kawah mati.
Basecamp - Pos 1 Pending
Setelah urusan registrasi selesai, kami pun secara bergantian naik ojek ke pos 1 yang ditempuh dalam waktu sekitar 10 menit. Kalau berjalan kaki kurang lebih 1 jam. Lumayan bisa hemat waktu dan tenaga, sekaligus membantu warga setempat.
Naik ojek gunung jangan berharap nyaman. Pengemudi ojek langsung tancap gas ketika pantat kita baru menyentuh jog sepeda motor. Adrenalin penumpang pun dipaksa naik dengan cepat. Jantung pun berdetak sangat kencang ketika menikung, sepeda motor seperti mau jatuh.
Terkadang penumpang disuruh turun kalau sepeda motor ojek tidak kuat naik ke tanjakan tanah terjal. Kak Lilie pun sempat khawatir dikira mau ditinggal sendirian di tengah hutan. Ternyata pengemudi ojek mencari tempat datar untuk ancang-ancang agar bisa tancap gas lagi. Kak Lilie pun bisa tersenyum lega ketika dipersilahkan membonceng lagi.