Lihat ke Halaman Asli

Aris Balu

Penulis

Film "Her", Ketika Mesin Mengajarkan Arti Cinta

Diperbarui: 2 April 2023   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: alphacoders.com

Akhir-akhir ini rubrik Kompasiana ramai dengan konten yang membahas Artificial Intelligence serta ChatGPT. Perkembangan teknologi perangkat lunak tersebut seolah tak habis dibahas, hingga muncul pertanyaan apakah teknologi itu dapat menggantikan interaksi personal antar sesama manusia. 

Kecanggihan teknologi tersebut sesungguhnya sangat menakutkan bagi saya. Program seperti ChatGPT misalnya, yang mampu memproses informasi dengan sangat efisien sehingga mampu membuat karya cipta yang melebihi kemampuan manusia.

Dengan demikian, muncul kemungkinan dalam benak saya bahwa suatu hari nanti, AI akan membentuk kepribadian dan jiwa layaknya manusia, lalu kemudian jatuh cinta. (sakit kamu, Ris? robot mana bisa punya perasaan.)

"Bisakah AI menjadi teman hidup?" adalah tema dari film karya sutradara Spike Jonze, "Her" yang diperankan oleh Joaquin Phoenix serta Scarlett Johanson.

Film ini bercerita tentang Theodore (Joaquin Phoenix), seorang penulis surat profesional yang baru saja bercerai dengan istrinya.

Perceraian itu membawa luka yang mendalam bagi Theodore yang terus dirundung oleh kesepian dan menghabiskan waktu dengan hal-hal trivial seperti bermain video game. Theodore terus mengingat hubungannya dengan sang mantan istri melalui potongan scene yang disisipkan saat ia menjalani hari-harinya. 

Adegan-adegan tersebut sangat efektif untuk menunjukan bagaimana ia tersiksa  karena hubungannya yang tidak berbuah kebahagiaan.

Ia mencoba untuk berkencan lagi dengan seorang wanita, namun kencan itu tidak sesuai dengan harapannya.  Ia mengisi malamnya dengan melakukan "phone-sex" dengan orang-orang kesepian lain. Namun itu juga hanya pelampiasan yang bersifat sementara dan tidak mampu mengisi kekosongan dalam hatinya.

Suatu hari Theodore melihat sebuah iklan tentang produk AI terbaru yang sangat canggih. Program itu dapat memproses informasi secara spontan seperti manusia pada umumnya. Tertarik, Theodore membeli program tersebut yang kemudian memperkenalkan dirinya sebagai, Samantha (Scarlett Johanson).

Awalnya Samantha membantu Theodore seperti sebuah program komputer. Ia menyusun surat yang dibuat olehnya, mengatur email dan jadwal, seperti alexa atau google. Namun Samantha memiliki keingintahuan yang besar karena programnya didesain untuk terus belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline