Lihat ke Halaman Asli

Aris Budiyanto

Peneliti dan Pemperhati Pendidikan

Memaknai Kehidupan "Mengenal Diri"

Diperbarui: 24 Oktober 2020   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak jarang kita temui ada seseorang tidak mengetahui arah kemana kehidupan mereka akan dijalani. Terdapat ungkapan bahwa Biarkan Hidup Seperti Air Mengalir. Makna dari ungkapan ini bukan berarti seseorang mesti ikut saja dengan alur kehidupan tanpa mempunyai kontrol terhadap diri sendiri, karena akan terkesan orang seperti ini sudah menyerah terombang ambing dengan kehidupan dan tidak mempunyai gairah kehidupan menjadi lebih baik dalam pencapaian prestasi, ekonomi maupun pribadi lebih dewasa.

Pemaknaan yang tepat adalah bagaimana seseorang mengalir puas dengan ketentuan yang tuhan berikan melalui petunjuk-petunjuk kehidupan, menerima setiap takdir dan keputusan dengan tetap memaksimalkan usaha memerikan yang terbaik. Karena hakikat tertinggi dari sebuah harapan adalah ketika bisa memaksimalkan  setiap usaha sementara pencapaian harapan adalah bonus.

Sangat penting sekali seseorang mengetahui tentang dirinya untuk bisa menentukan arah kehidupan. Bidang apa dia akan bisa berprestasi, memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki, bahkan mau mengorbankan seluruh yang dimilikinya mencapai tujuan yang dicita-citakan.

Para orang besar yang telah mencapai titik tertentu dalam kehidupan dalam proses berjuangnya bahkan tidak merasakan lagi kerasnya jalan perjuangan yang harus dilalui, rasa sakit, kecewa, kegagalan seakan menjadi bumbu dan terus fokus pada satu titik meraih mimpi besar yang dicitakan. Mengenal diri maka memahami potensi untuk memaksimalkan kelebihan yang dimiliki dan memperbaiki kekurangan diri.

Dunia Psikologi menggunakan "Konsep Diri" untuk memberikan istilah keadaan seseorang mengenal dirinya. Cara yang bisa dilakukan untuk mengenali diri sendiri adalah dengan mengajukan pertanyaan yang berusaha kita jawab secara jujur. Pertanyaan untuk membentuk konsep diri antara lain:

"siapakah sebenarnya saya ini?"

"peran seperti apa yang saya lakukan dalam kehidupan ini?"

"nilai-nilai apa yang saya anut dalam kehidupan ini?"

"ingin jadi seperti apa saya kelak?"

Agama islam sendiri telah mengajarkan pemahaman mengenai konsep diri atau hakikat kehidupan melalui perenungan mendalam terhadap dirinya. Dr. Yusuf Qardawi yang merupakan salah satu Cendikiawan Muslim dari Mesir mengajukan 3 (tiga) pertanyaan besar manusia untuk mengetahui hakikat kehidupan yaitu:

"dari mana kita berasal?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline