Lihat ke Halaman Asli

Aris Yeimo

Alumnus STFT Fajar Timur Abepura - Jayapura

Songsong HUT ke-20, Konfrater Keuskupan Timika Adakan Seminar GERTAK

Diperbarui: 14 April 2024   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dalam rangka menyongsong perayaan HUT Keuskupan Timika yang ke-20, Para Frater Keuskupan Timika menyelenggarakan seminar dengan tema "Pendidikan Karakter Berbasis Tungku Api".

Dalam kegiatan tersebut, dihadirkan dua pemateri. Bapak Saul Wanimbo mewakili pihak Keuskupan Timika sebagai pemateri pertama dengan topik pembicaraan arah dan konsep dasar dari "Tungku Api" yang merupakan slogan sarat makna kehidupan.

Pemateri kedua Frater Antonius Tebay mewakili Konfrater Keuskupan Timika di Jayapura. Seminar yang berlangsung 2 jam waktu Indonesia Timur ini dimoderatori oleh Frater Siorus Degei. 

Peserta dalam seminar ini berkisar sekitar 50an orang, mereka ini terdiri dari para Konfrater Keuskupan Timika sendiri, perwakilan dari mahasiswa-mahasiswi Katolik yang berasal dari keuskupan Timika, seperti yang ada Sekolah Tinggi. Pastoral Kateketik Santo Paulus Waena (STPK, Universitas Cenderawasih (UNCEN) dan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), dan beberapa asrama seperti Asrama Putri Nurjaya, Wisma Lidya dan Asrama Putra Katolik Taboria.

Dalam penyampaiannya, Bapak Saul Wanimbo menyampaikan gagasan dasar lahirnya Gerakan Tungku Api Kehidupan sebagai Reksa Pastoral di Keuskupan Timika yang digagas pertama oleh almarhum Uskup John Gaiyaibi Saklil.

"Konsep dasar tungku api merupakan ungkapan yang lahir dari pusat orientasi hidup masyarakat di wilayah Keuskupan Timika. "Tungku api" juga merupakan ide yang lahir dari Alm, Mgr. Yohanes Philip Saklil atas fenomena kehidupan masyarakat adat di wilayah Keuskupan Timika" ungkap Wanimbo yang menjadi koordinator SKP dan PSE Keuskupan Timika pada Sabtu/13/ di Aula St. Yosef Seminari Tinggi Yerusalem Baru, Padang Bulan, Jayapura.

Frater Antonius Tebay, seorang mahasiswa tingkat akhir pada Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Fjar Timur Abepura Papua sebagai pemateri kedua menerangkan tentang konsep"Logos dan Dimi (pikiran)". 

Fr Anton mengatakan "Dimi/pikiran dalam kebudayaan orang Mee mendapat posisi yang tinggi. Ia berupaya merelevansikan konsep logos dalam epistemologi Yunani antik dan konsep dimi dalam epistemologi budaya bertolak dari eksistensi Yesus Kristus sendiri sebagai sumber dari Logos dan Dimi yang sejati itu sendiri.

Seminar ini diakhiri dengan pembacaan ulang naskah Deklarasi Tungku Api Keuskupan Timika oleh Moderator. Diteruskan dengan doa makan, foto bersama dan makanan malam bersama. Sayonara..(*)

Pelapor: Fr. Yulianus Kebadabi Kadepa, Ketua Panitia HUT 20 Keuskupan Timika 2024.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline