Lihat ke Halaman Asli

Ari Rosandi

Pemungut Semangat

Keluarga dan Sekolah, Bersama Mengatasi Perilaku Kasar dan Agresif Siswa

Diperbarui: 2 Agustus 2024   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Guru menasihati siswa. (Sumber: Thinkstockphotos via kompas.com)

Saat bel berbunyi, bukan hanya tanda dimulainya pelajaran yang terdengar. Di koridor sekolah, suara ribut dua siswa yang bertengkar mencuri perhatian semua orang. 

Guru dan siswa lain hanya bisa menatap dengan cemas, khawatir insiden kecil ini akan membesar menjadi masalah yang lebih serius. 

Kejadian seperti ini bukanlah hal baru. Ia mencerminkan masalah yang lebih besar: perilaku kasar dan agresif yang makin sering muncul di lingkungan sekolah.

Perilaku kasar dan agresif siswa di sekolah adalah isu yang tidak boleh dianggap remeh. Ia menggerogoti iklim belajar, merusak hubungan antar teman, dan sampai bisa menurunkan kualitas pendidikan. 

Setitik nila merusak susu sebelanga, satu siswa dengan perilaku agresif bisa mempengaruhi dinamika seluruh kelas bahkan satu sekolah. 

Dalam dunia psikologi, perilaku ini sering dikategorikan sebagai aggressive communication style (gaya komunikasi agresif) yang ditandai dengan perilaku yang mengintimidasi, merendahkan, atau menyerang orang lain secara verbal. 

Bahkan, dalam beberapa kasus, perilaku kasar ini bisa menjadi indikasi dari gangguan psikologis yang lebih serius seperti Intermittent Explosive Disorder (IED), gangguan ini ditandai dengan ledakan kemarahan yang tidak sesuai dengan situasi yang memicu kemarahan. 

Gangguan lainnya juga seperti Antisocial Personality Disorder (ASPD) yang mana orang dengan gangguan ini cenderung memiliki perilaku yang melanggar norma sosial dan bisa termasuk berkata kasar atau merendahkan orang lain. 

Adapun gangguan lainnya yaitu, Borderline Personality Disorder (BPD) dimana subjek bisa menunjukkan perilaku impulsif, termasuk berkata kasar atau agresif dalam situasi tertentu. 

Selanjutnya, bagaimana guru dan orang tua menghadapi dan mengatasi perilaku semacam ini pada anak-anak?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline