Lihat ke Halaman Asli

Ari Rosandi

Pemungut Semangat

Menikmati Hidup dalam Tiga Babak, Rahasia 8+8+8

Diperbarui: 17 Juli 2024   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi-- Membagi waktu. (Freepin/pvproductions)

Sambil menyeruput kopi hitam agak pekat di sore hari di teras rumah sambil memandang Gunung Salak yang terlihat jernih, terlintas dalam pikiran, "Orang-orang selalu bilang waktu adalah uang, tapi sejujurnya, saya lebih senang jika waktu adalah kopi. Santai, nikmat, dan memberi energi."

Waktu adalah sesuatu yang kita semua miliki dalam jumlah yang sama---24 jam dalam sehari, tidak lebih tidak kurang. Namun, bagaimana kita menggunakan waktu tersebut sering kali menjadi perbedaan besar antara keberhasilan dan kegagalan. 

Salah satu konsep klasik yang sering diabaikan namun tetap relevan adalah konsep 8+8+8. Tiga angka yang sederhana namun membawa arti yang dalam tentang bagaimana seharusnya kita membagi waktu untuk bekerja, beristirahat, dan menikmati hidup.

Filosofi 8+8+8

Konsep 8+8+8 bukanlah sebuah formula matematika yang rumit, melainkan sebuah prinsip dasar manajemen waktu yang telah ada sejak lama. Bayangkan hidup kita seperti sebuah kue tart yang harus dibagi menjadi tiga bagian yang sama besar seperti lingkar jam dinding, masing-masing akan mendapatkan 8 jam. 

Delapan jam pertama kita alokasikan untuk bekerja, delapan jam kedua untuk beristirahat atau tidur, dan delapan jam terakhir untuk menikmati hidup---mengembangkan diri, bercengkerama dengan keluarga, atau sekadar bersantai.

"Waktu bekerja seperti memahat patung---perlu ketelitian dan konsentrasi. Waktu beristirahat seperti merawat tanaman---perlu kelembutan dan kesabaran. Sedangkan waktu bersantai, ah, buat saya itu seperti menikmati secangkir kopi di sore hari---tak perlu terburu-buru.

Delapan Jam untuk Bekerja: Produktivitas tanpa Stres

Kita sering mendengar bahwa kesuksesan membutuhkan kerja keras. Namun, kerja keras tanpa arah hanya akan membawa kita kelelahan. Di sinilah pentingnya konsep delapan jam kerja. Saat-saat seperti ini, kita dituntut untuk fokus dan produktif. Ingatlah, bekerja keras itu baik, tetapi bekerja cerdas jauh lebih baik.

Konsep manajemen waktu bukan cuma soal seberapa banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam sehari, dua hari, tetapi bagaimana kita bisa menyelesaikan pekerjaan penting tanpa mengabaikan aspek lain dalam hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline