Lihat ke Halaman Asli

Ari Sri Rahayu

Mahasiswa IAIN Jember

Perlu Persiapan Matang untuk Menjadi Guru yang Baik

Diperbarui: 10 April 2020   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siapa sih yang tidak mendambakan menjadi seorang guru yang disenangi murid-muridnya? Alangkah asyik rasanya mengajar dikelas, dimana murid-murid mendengarkan dengan penuh perhatian. Sosok guru yang seperti inilah yang  selalu dinanti-nantikan dan dirindukan oleh murid-muridnya. Akan tetapi untuk dapat mewujudkan harapan tersebut ,tentu dibutuhkan persiapan yang matang.

Mengapa demikian?

Mari kita bahas bersama..

Sebelum menginjak ke pembahasan, kita ulas sebentar tentang makna menjadi seorang guru yang baik dan mengasyikkan bagi murid-murid. Guru yang asyik itu adalah guru yang dapat menciptakan suasana menyenangkan, agar murid lebih mudah dalam menerima ilmu yang diberikan. Ekspresi seorang guru pun juga sangat berpengaruh terhadap psikologi muridnya.

Guru harus gaul, gaul yang dimaksud adalah tidak ketinggalan informasi atau up to date dan menyesuaikan dengan era anak zaman sekarang. Agar ketika muridnya bertanya mengenai kecanggihan tekhnologi seorang guru dapat menanggapinya dan memberikan arahan Serta nasehat supaya tidak salah dalam penggunaan tekhnologi dengan sesuai kebutuhannya, Selain itu seorang guru dalam memberikan metode dan pendekatan pembelajaran yang bervariasi.

Mengapa? 

Karena seorang murid yang diajar dengan metode yang sama terus pastilah akan cepat bosan, Maka dari itu seorang guru juga harus memahami situasi dan kondisi dalam kelas agar pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.

Ketika murid merasa bosan, guru harus pandai merubah situasi dalam kelas, contohnya saat guru memberi materi, diawal mereka diam dan hikmat mengikutinya, Namun saat akhir dari penjelasan materi, suasana kelas sudah mulai gaduh. Itu menandakan murid sudah bosan, maka disaat seperti inilah inisiatif dari sebagai seorang guru dibutuhkan, karena murid murid tidak dapat diatasi hanya dengan marah-marah di kelas. 

Karena itu, sebelum mengajar, guru sudah menyiapkan strategi dalam pembelajaran. Untuk menghadapi situasi seperti itu, sebaiknya guru menyiapkan kuis atau ice breaking.  Manfaatnya untuk mengembalikan fokus muridnya supaya tidak gaduh. Dan barang siapa yang bisa menjawab kuis tersebut, guru memberikan apresiasi berupa reward, agar mereka tertarik dan tergugah untuk menyimak penjelasan dari guru tersebut.

Berhasil tidaknya taktik mengajar dengan gaya ini?

Seperti pepatah mengatakan bahwa usaha tidak akan menghianati hasil. Sesosok guru yang asyik tadi, akan menciptakan kader-kader yang luar biasa, atau biasa disebut dengan fantastik. Luar biasa dalam hal apa yang dimakud, kenakalannya atau kah prestasinya? Seorang guru dalam mendidik pastilah menginginkan hasil yang baik, tidak ada guru yang ingin menjerumuskan muridnya dalam hal yang salah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline