Lihat ke Halaman Asli

Ariq Maulana

Mahasiswa

Pengaruh Televisi "Sinetron" dalam Realitas Keluarga

Diperbarui: 19 Juli 2022   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : animasi anak sedang menonton tv - Bing images 

Pada saat ini, Televisi menjadi Salah satu Hiburan untuk keluarga. 24 Jam televisi siap memberikan tontonan yang ada, orang tua menyediakan televisi di rumah dengan berbagai macam tujuan. Salah satu tujuannya agar anak betah di rumah. Seharusnya para orang tua perlu merasa khawatir, ketika anak terbiasa duduk berjam-jam di depan televisi daripada bersosialisasi dengan teman-teman nya bahkan dengan keluarganya sendiri.

Tentunya, ditengah-tengah perannya selaku media hiburan keluarga, kini dunia pertelevisian telah mengalami disorientasi dalam mendidik penontonnya. Dunia pertelevisian kini terancam oleh unsur-unsur  vulgarisme, kekerasan bahkan pornografi. Ketiganya hampir menjadi  sajian rutinitas sehari-hari. Akan banyak dampak negatif yang terjadi ketika anak disuguhi tontonan seperti itu.

Komisioner KPAI, Maria Ulfah Anshor, mengatakan  "Tayangan sinetron ini berdampak ketika anak melihat sinetron yang penuh dengan tindakan kekerasan, maka anak akan mengikutinya,"

Peran televisi dalam pembentukan kepribadian anak ada pada proses dan peniruan, pengaruh proses ini terdapat pada seseorang yang berlangsung secara perlahan-lahan.

Dampak negatif dari menonton televisi berlebihan yaitu :

a.       Anak 04 tahun, menggangu pertumbuhan otak, menghambat pertumbuhan berbicara,Kemampuan herbal membaca maupun maupun memahaminya, menghambat anak dalam Mengekspresikan pikiran melalui tulisan. 

b.       Anak 5-10 tahun, meningkatkan agresivitas dan tindak kekerasan, tidak mampu Membedakan antara realitas dan khayalan 

c.       Berprilaku konsumtif karena rayuan iklan 

d.       Mengurangi kreatifitas, kurang bermain dan bersosialisasi, menjadi manusia individualis Dan sendiri 

e.       Televisi menjadi pelarian dari setiap keborosan yang dialami, seolah tidak ada pilihan lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline