Lihat ke Halaman Asli

Ari Purwadi

Sang Pemenang

Bank Syariah dan Hijabers

Diperbarui: 15 Mei 2017   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: http://marketplus.co.id/2014/07/revolusi-pasar-hijabers/

Akhir April 2017 silam, saya kedatangan seorang perempuan muda berusia sekitar 23 tahun di kantor. Tubuhnya tergolong tinggi untuk ukuran perempuan, bahkan satpam di depan kantor kami saja kalah tinggi. Dia mengenakan hijab lebar yang menjuntai ke bawah, hingga hampir sempurna menutupi bagian atas gamis yang dikenakannya. Namun, meskipun berhijab lebar, dia terlihat fashionable, mengenakan hijab lebar berwarna peach, dengan aksen bros bunga besar berwarna senada yang ditaruh di dada sebelah kanannya. Gamis dan tas tangan yang dikenakan juga berwarna peach, meskipun dengan ketajaman warna yang berbeda-beda. Dia juga mengenakan sepatu berhak tinggi yang membuatnya terlihat lebih anggun ketika melangkah memasuki kantor. Semuanya terlihat mahal, seolah menegaskan bahwa meskipun berpakaian sesuai syariah, dia memiliki selera fashionyang tinggi.

Setelah selesai dengan urusannya, seperti biasa, saya selalu menyempatkan waktu berbincang sebentar dengan klien kami -agar mereka memiliki kesan positif kepada kami-. Waktu itu, saya mengajaknya membicarakan permasalah riba, mungkin karena sebelumnya saya baru saja menghadiri Seminar Anti Riba yang digelar Komunitas Rindu Syariah Temanggung. Dan siapa sangka, ternyata dia tertarik ngobrol permasalahan riba ini. Obrolan kami mengalir. Dia memahami betul permasalahan riba. Dosa-dosa besar yang ditanggung para pelaku riba, yang kelak akan menjerumuskan mereka ke dalam neraka. Dari obrolan kami, dia benar-benar ingin menjadi pengusaha yang sejahtera di dunia dan di akhirat dengan menghindari segala bentuk praktek riba. Di sisi lain, karena berbagai urusan dalam bisnis kreatifnya, dia masih harus berurusan dengan perbankan yang menurutnya memiliki kandungan riba, meskipun bank yang dia gunakan merupakan bank syariah. Tetapi dia menegaskkan, bahwa niatnya untuk terhindar dari praktek riba dengan bermigrasi ke bank syariah, InsyaAllahsudah merupakan ikhtiarnya untuk menjadi manusia yang lebih baik dalam menjalani ajaran agama Islam. Dia lantas mengajak saya untuk bermigrasi ke Bank Syariah.

Namun, benarkah kekhawatiran dia – Bank Syariah memiliki kandungan riba- tersebut?

Well,menurut UU No.21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah yang dimaksud adalah dengan melakukan Prinsip Kemitraan (Ta’awun), Prinsip Keadilan (Saling ridho), Prinsip Kemanfaatan (Kemaslahatan), Prinsip Keseimbangan (Tawazun), Prinsip Keuniversalan (Rahmatan Lil’alamin). Prinsip Syariah benar-benar melarang praktek riba (penambahan pendapatan secara tidak sah), praktek haram (transaksi yang objeknya dilarang syariah), praktek maisir (transaksi yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan), praktek zalim (transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lain), praktek gharar (transaksi yang objeknya tidak jelas) dan praktek ikhtikar (praktek penimbunan). Sehingga Bank Syariah yang melanggar prinsip-prinsip di atas sebetulnya tidak berhak menyandang gelar Bank Syariah.

Saat ini, kita yang mengalami kekhawatiran praktek riba dari Bank Syariah seperti yang dialami perempuan muda di atas, bisa bernafas lebih lega karena Bank Syariah memiliki pengawasan penuh dari Dewan Pengawas Syariah (DPS). Apabila dalam menjalankan prakteknya Bank Syariah tidak sesuai dengan syariah, DPS akan segera menindaklanjutinya.

Bank Syariah hanya berinvestasi pada kegiatan usaha yang halal, berdasarkan sistem bagi hasil, sehingga besaran bagi hasil bisa berubah-ubah sesuai kinerja usaha, pemasukan perusahaan di dapat melalui margin keuntungan dan fee, hubungan antara Bank Syariah dan nasabah adalah kemitraan (bukan sebagai debitur dan kreditur seperti Bank Konvensional), serta memiliki tujuan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Dengan menjalankan nilai-nilai sesuai dengan syariah, Bank Syariah terbukti tangguh dalam menghadapi berbagai bencana perekonomian yang terjadi di seluruh dunia. Lebih lanjut, negara-negara yang menerapkan prinsip syariah pada industri perbankan mereka, terbukti memiliki kemandirian perekonomian yang kuat, sebut saja Saudi Arabia, United Emirates Arab, Kuwait, Qatar, dan Bahrain. Sehingga bisa disimpulkan, dengan menggunakan produk-produk Bank Syariah, tidak hanya membuat nasabah tenang menjalani hidup di dunia dan di akhirat karena terhindar dari praktek riba, tetapi juga turut serta berkontribusi positif dalam mewujudkan kemandirian perekonomian negara kita yang kuat, karena industri perbankan syariah terbukti lebih kuat menghadapi bencana perekonomian global.

Pemerintah Republik Indonesia bahkan gencar mengampanyekan “Aku Cinta Keuangan Syariah” sebagai program untuk lebih meningkatkan penggunaan produk-produk dari lembaga keuangan syariah kepada masyarakat. Pemerintah bahkan menargetkan tahun 2023, perusahaan perbankan di Indonesia seluruhnya telah memiliki Unit Usaha Syariah. Terlebih saat ini, nabung di Bank Syariah sama bagusnya, sama lengkapnya, dan sama modernnya dengan perbankan konvensional. Saat ini, keberadaan Bank Syariah selain sangat mudah dijumpai, juga bisa dikenali melalui logo bersama iB (Islamic Bank) yang diluncurkan sejak 2 Juli 2007 sebagai identitas bersama  agar masyarakat dengan mudah dan cepat mengenali tersedianya layanan jasa perbankan syariah di seluruh Indonesia. Bank Syariah sangat mudah ditemukan di seluruh Indonesia.

Well, saya salut dengan perempuan muda di atas. Selain muda, fashionable, creativedansmart, dia juga berusaha menjalankan ajaran agama Islam secara kaffah (menyeluruh). Dia bahkan sudah menggunakan bank syariah dan menyebarkan semangat anti riba kepada orang-orang disekitarnya. Kita juga bisa mencontoh perempuan muda tersebut, menjadi generasi youth, smart, creative, and religiousdengan menggunakan Bank Syariah serta menyebarkan semangat anti riba kepada orang-orang di sekitar kita.Sekarang saatnya bagi kita semua untuk say goodbye to riba, and say Assalammualaikum toBank Syariah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline