Lihat ke Halaman Asli

Tarian Neymar

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Barca berhasil mendaratkan salah satu komoditi panas bursa transfer, Neymar. "Jual saja Lionel Messi" kata Johan Cruyff. Hasilnya David Villa di lego ke Atletico Madrid. Sepertinya penasehat Barcelona ini mulai mangakui kehebatan Neymar. "Tidak boleh ada dua dewa" katanya lagi. Neymar sudah dianggap setara Messi.

Kurang hebat apa Zlatan Ibrahimovic, toh ia tak kerasan di Barcelona. Ia tak betah melihat Messi menggiring bola sendirian sampai ke depan gawang lawan dan mencetak gol. Sedangkan posisinya juga siap menerima bola dan mencetak gol. Sampai kemudian ia bentrok dengan Guardiola karena memang permainan harus diseputar Messi. Dalam posisi yang sama David Villa pernah kena semprot Messi karena tidak mengumpan ke dirinya.

Setahan apa Neymar jadi nomor dua? Di Santos dan timnas Brazil ia adalah raja.

Piala Konfederasi yang baru lewat mungkin bisa memberi gambaran kalau Neymar mulai belajar jadi pendamping Messi. Ia rela berbagi bola dengan Fred yang bukan 'siapa-siapa'. Instruksi pelatih untuk tidak terlalu mengumbar dribel turut meredam egonya. Hasilnya ia tetap jadi pemain terbaik turnamen. Peran seperti ini akan dilakoninya juga selama Messi masih di Barca. Adaptasi akan lebih mudah dengan Dani Alves dan Adriano masih bertahan. Jika Thiago Silva jadi direkrut mungkin ia akan merasa di kampung sendiri.

Mengenai dewa yang disebut Johan Cruyff, Real Madrid pernah juga mengumpulkan 3-4 dewa dalam satu tim. Zinedine Zidane bisa jadi contoh terbaik sebagai dewa yang datang belakangan tanpa mengganggu kerja dewa lainnya. Dengan skillnya ia sanggup menyisir sebelah kiri lapangan, bukan posisi favoritnya, tanpa bentrok peran dengan dewa lainnya. Dan ia tidak kehilangan sinarnya.

Dengan skillnya juga Neymar bisa mengambil bagian lapangan yang tidak selalu semua terjangkau Messi. Top score masih tetap Messi, tapi bolehlah ia sesekali menari merayakan golnya ditemani Dani Alves, Adriano atau Thiago Silva. Pemain Spanyol atau Argentina mungkin tak terlalu suka menari mengikutinya.

Dua dewa mungkin lebih baik daripada satu dewa. Jikapun mencadangkan seorang dewa, itu tandanya klub anda masih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline