PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL WILAYAH PERBATASAN: DAYA TARIK WISATA DAN FASILITAS LAYANAN DI DESA TEMAJUK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Desa Temajuk merupakan sebuah desa yang berada di ujung utara Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia. Keberadaan Desa Temajuk yang merupakan salah satu desa terdepan dari perbatasan Indonesia-Malaysia saat ini tengah berkembang menjadi destinasi wisata dengan segala potensi yang dimilikinya, daya Tarik utama Desa Temajuk sendiri adalah bentangan pantai dan laut yang menjadi lokasi bertelur penyu-penyu langka, seperti penyu hijau, perbukitan yang menjadi wilayah batas dengan negara Malaysia, serta berbagai kearifan lokal dengan kehidupan tradisional masyarakat yang masih cukup terjaga. Salah satu potensi Kawasan temajuk adalah keberadaan penyu hijau yang dalam penelitian nurita dkk (2015) menjadi bagian penting bagi keberadaan penyu hijau di dunia.
Latar belakang Desa Temajuk yang pernah menjadi daerah yang diakui sebagai bagian dari negara Malaysia juga menjadi alasan yang menarik mengapa Desa ini layak dikembangkan menjadi destinasi wisata, begitupun dengan keadaan masyarakat beserta segala keaarifan local yang mereka miliki. Disamping itu, Desa temajuk sebagai gerbang terdepan Indonesia saat ini tengah mengalami pembangunan besar-besaran dalam hal infrastruktur, terutama jalan, perkembangan dan pembangunan infrastruktur sebagai megaproyek pemerintah dalam memperhatikan daerah terluar hendaknya dapat menimbulkan efek positif bagi perkembangan masyarakat wilayah 3T, terutama Desa Temajuk. Dalam hal ini, perkembangan pariwisata diharapkan mampu menjadi solusi alternatif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjadi Upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di wilayah Kabupaten Sambas.
Kunjungan wisatawan baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri tidak terlepas dari adanya daya tarik wisata yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Desa Temajuk. Pitana dan Gayatri (2015), mengatakan bahwa daya tarik wisata merupakan faktor utama wisatawan berkunjung ke suatu destinasi. Daya tarik wisata Desa Temajuk juga didukung oleh fasilitas--fasilitas yang memadai. Selain itu juga pelayanan yang ada di Desa Temajuk sangat lah mempengaruhi wisatawan yang berkunjung. Tjiptono (2007), mengatakan bahwa kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (wisatawan). Baik buruknya suatu pelayanan yang ada di Desa Temajuk maka akan mempengaruhi kepuasan konsumen. Karena apabila konsumen sudah merasa puas dengan pelayanan yang ada di Desa Temajuk maka konsumen akan datang kembali. Selain dari segi pelayanan daya tarik yang diberikan oleh Desa Temajuk tidak terlepas dari fasilitas yang disuguhkan oleh Desa Temajuk. Oleh karena itu setiap daya tarik wisata haruslah memperhatikan pelayaanan dan fasilatas-fasilitas yang dibutuhkan wisatawan.
Fasilitas yang memadai tentunya akan semakin menambah daya tarik wisatawan untuk menikmati indahnya Desa Temajuk. Menurut Zaenuri (2012), mengatakan bahwa daya tarik wisata yang didukung dengan fasilitas dapat meningkatan minat dan loyalitas wisatawan. Sementara ini fasilitas yang ada di Desa Temajuk yaitu meliputi, dermaga, pantai, hutan hujan tropis, hutan bakau, pulau, resor, pos lintas batas, wahana rumah terbalik, angkutan transportasi umum, serta dilengkapi musholla, toilet, tempat parkir, lapangan voli, tempat bermaian anak, spot foto dan wisata pementasan budaya. Selain itu juga jumlah pengunjung akan bertambah banyak ketika weekend tiba. Banyak nya fasilitas yang ada di Desa Temajuk tentunya dapat menjadi rekomendasi tempat untuk berlibur. Rekomendasi merupakan bentuk dari kepuasan wisatawan terhadap suatu daya tarik wisata menurut Basiya dan Rozak (2012). Tercapai nya suatu kepuasan dari wisatawan baik wisatawan luar negeri maupun dalam negeri akan mampu menambah ketertarikan (daya tarik) terhadap destinasi wisata yang ada di Desa Temajuk.
Daya Tarik Wisata
Daya tarik wisata sebenarnya adalah kata lain dari objek wisata, tetapi sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) pada tahun 2009, kata objek wisata selanjutnya tidak lagi digunakan untuk menyebut suatu daerah tujuan para wisatawan, dan untuk menggantikan kata objek wisata digunakanlah kata Daya Tarik Wisata. Untuk bisa memahami pengertian dan makna dari kata Daya Tarik Wisata, maka perhatikanlah beberapa pengertian Daya Tarik Wisata dari beberapa sumber berikut ini: Berdasarkan Undangundang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009, daya tarik wisata bisa dijelaskan sebagai segala sesuatu yang mempunyai keunikan, kemudahan, dan nilai yang berwujud keanekaragaman, kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan para wisatawan. Nyoman S. Pendit dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pariwisata Pada tahun 1994, menyatakan bahwa daya tarik wisata bisa perperan sebagai segala sesuatu yang menarik dan mempunyai nilai untuk dikunjungi dan dilihat Dalam undangundang nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan, disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata, yang terdiri dari beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
- Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang terdiri darikeadaan alam, flora dan fauna.
- Daya tarik wisata hasil karya manusia yang terdiri dari museum,peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata agro, kompleks hiburan.
- Daya tarik wisata minat khusus, merupakan suatu hal yang menjadi daya tarik sesuai dengan minat dari wisatawannya seperti berburu, mendaki gunung, menyusuri gua, industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempattempat ibadah, tempat ziarah dan lain-lainnya.
Syarat daya tarik daerah tujuan wisata yaitu semua tempat yang ada di suatu kawasan wisata tidak dapat dikatagorikan sebagai daya tarik daerah tujuan wisata. Karena hanya beberapa tempat tertentu saja dalam suatu daerah itu akan dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga sangat jelas bahwa ada syaratsyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi daya tarik daerah tujuan wisata. Suatu daya tarik daerah tujuan wisata, bisa menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan ketika bisa memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
- What to see Pada tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang dipunyai di daerah lain. Dengan kata lain bahwa daerah tersebut harusnya mempunyai daya tarik yang khusus dan atraksi budaya yang bisa dijadikan sebagai entertainment bagi wisatawan. What to see terdiri dari pemandangan alam, kegiatan, kesenian, dan atraksi wisata.
- What to do Di tempat wisata, selain banyak yang bisa dilihat dan disaksikan, tentunya juga harus disediakan fasilitas rekreasi yang bisa membuat para wisatawan betah untuk tinggal lebih lama di tempat tujuan wisata itu.
- What to buy Tempat tujuan wisata harus ada beberapa fasilitas penunjang untuk berbelanja terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat yang bisa berfungsi sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ketempat asal wisatawan tersebut.
- What to arrived pada what to arrived, ada yang termasuk
- Aksesibilitas, yaitu bagaimana kita mengunjungi daerah daya tarik tujuan wisata tersebut, kendaraan apa yang digunkan dan berapa lama kita bias tiba ke tempat tujuan wisata tersebut.
- Tujuan wisata tersebut, kendaraan apa yang digunakan dan berapa lama kita bisa tiba ke tempat tujuan wisata tersebut.
- What to stay merupakan bagaimana wisatawan akan bisa tinggal untuk sementara selama dia berlibur. Maka untuk menunjang keperluan tempat tinggal sementara bagi wisatawan yang berkunjung,maka sangat perlu untuk mempersiapkan penginapan-penginapan, seperti hotel berbintang atau hotel tidak berbintang dan sebagainya.
Dimensi Kualitas Layanan
Menurut Kotler dan Keller (2016), terdapat lima dimensi dari kualitas layanan, yaitu:
- Reliability (Kehandalan), yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan layanan yang dijanjikan yang dapat diandalkan dan akurat.
- Tangibles (Bukti Fisik), yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, sarana komunikasi serta penampilan dari karyawan tersebut.
- Responsiveness (Kepekaan), yaitu kesediaan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan yang cepat.
- Assurance (Jaminan), yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan dari karyawan untuk menyampaikan rasa percaya dan percaya diri.
- Empathy (Empati), yaitu perhatian, perhatian khusus yang diberikan kepada pelanggan.
Menurut A.Parasuraman, Leonard L. Berry, Valarie A. Zeithaml (1988), mereka kemudian mengembangkan SERVQUAL (Service Quality), berikut lima dimensi kualitas layanan tersebut :
Reliability (kehandalan)
- Layanan yang diberikan sesuai dengan yang dijanjikan.
- Kehandalan dalam menangani masalah layanan pelanggan.
- Memberikan layanan yang baik dari pertama kalinya.
- Mempertahankan catatan yang bebas kesalahan
- Menyediakan layanan pada waktu yang dijanjikan
Responsiveness (Daya Tanggap)
- Memberri tahu pelanggan kapan layanan akan dilakukan
- Memiliki layanan yang cepat untuk pelanggan
- Kemauan untuk membantu pelanggan
- Kesiapan untuk menanggapi permintaan pelanggan
Assurance (Jaminan)
- Mempunyai karyawan yang dapat menanamkan kepercayaan kepada pelanggan
- Membuat pelanggan merasa aman dalam transaksi mereka
- Memiliki karyawan yang sopan secara konsisten
- Karyawan yang memiliki pengetahuan untuk menjawab pertanyaan pelanggan
Emphaty (Empati)
- Memberi perhatian secara individu kepada pelanggan.
- Memiliki karyawan yang peduli dengan pelanggan
- Memahami apa yang pelanggan inginkan.
- Memiliki karyawan yang mengerti kebutuhan pelanggan
- Jam kerja yang nyaman
Tangibles (Bukti Fisik)
- Memiliki peralatan yang terbaru
- Memiliki fasilitas visual yang menarik
- Memiliki karyawan yang berpenampilan rapih dan professional
- Memiliki materi visual yang menarik terkait dengan layanan.