Ditengah lingkungan masyarakat masyarakat pastilah sudah tidak asing lagi jika mendengat kata organisasi. Entah itu seperti organisasi masyarakat, organisasi pemuda bahkan organisasi komunitas tertentu. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi merupakan sekumpulan dua orang atau lebih yang berkumpul dalam wadah yang sama dam memiliki satu tujuan. Dengan memiliki tujuan yang sama sebuah organisasi akan terstruktur dan lebih berarah. Dengan banyaknya organisasi yang sudah ada serta dengan berbagai macam tujuannya, organisasi akan saling kompetitif untuk mengembangkan dan memperluas organisasinya.
Alasan seseorang mengikuti suatu organisasi adalah karena organisasi sebagai wadah untuk mencari wawasan dan pengetahuan serta pengalaman yang tidak kita dapatkan di ruang kelas atau saat di perkuliahan. Dengan banyaknya orang-orang yang mempunyai bakat atau keahlian khusus, organisasi hadir untuk menaungi dan memfasilitasi bakat-bakat tersebut. Organisasi juga difungsikan sebagai tempat untuk mengembangkan kekreatifitas diri. Relasi juga bisa didapatkan dengan kita masuk dan berproses dalam orgasasi tersebut.
Ketatnya persaingan dunia kerja membuat orang-orang dituntut harus memiliki softskil dan pengalaman tertentu. Ketahanan fisik dan mampu memahami situasi dan kondisi hal yang perlu juga diperhatikan dalam persaingan dunia kerja, temasuk kemampuan kepemimpinan. Softskill dan pengalaman dapat dicari ketika sedang berproses didalam organisasi. Yang akan dibahas dalam bahasan kali ini tentunya adalah pemahaman tentang kepemimpinan. Pemahaman ini sangat berguna digunakan saat dilapangan kerja ketika seseorang diberikan tanggung jawab untuk memimpin suatu proyek. Hal apa saja yang perlu diketahui? Mari kita bahas.
Ketika masuk kedalam organisasi tentunya memiliki tujuan dan pembelajaran yang berbeda-beda. Dengan ini seseorang yang ikut dan masuk akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang nantinya dapat diterapkan ketika berada ditengah masyarakat.
Sebagai salah satu contoh yang akan dibahas adalah tipe atau jenis-jenis kepemimpinan yang dapa dipakai sebagai acuan atau pedoman seseorang untuk dipakai ditengah masyarakat. Dalam praktiknya kita dapat melihat dan menilai tipe apakah yang dipakai oleh seorang pemimpin untuk memimpin kelompoknya, dengan begitu kita bisa mengambil ilmu atau mengritik pemimpin tersebut jika ada kesalahan. Berikut adalah beberapa contoh tipe kepemimpinan yang dipakai oleh seorang pemimpin :
- Tipe otokratis, adalah ketika seorang pemimpin menganggap organisasi adalah milik pribadi, menganggap bawahannya hanya sebagai alat saja, enggan menerima saran dan kritikan dan dalam proses kepemimpinannya sering menggunakan metode paksaan dan hukuman
- Tipe militeristik, berbeda dengan pemimpin organisasi militer. Tipe militeristik ini pemimpin cenderung sering menggunakan sistem perintah kebawahannya, menuntut kedisiplinan yang tinggi kepada bawahan dan tidak mau menerima kritikan langsung dari bawahannya.
- Tipe paternalistik, pemimpin yang memiliki tipe paternalistik ini selalu menganggap bawahan adalah orang yang belum dewasa, jarang memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk mengambil keputusan, inisiatif dan membatasi anggotanya untuk mengembangkan.
- Tipe karismatik, pemimpin dengan tipe karismatik ini sangat diuntungkan karena memiliki jumlah pengikut atau anggota yang banyak. Kebanyakan pengikut atau anggota ini yang mengikuti pemimpinnya hanya karena pemimpinya memiliki daya tarik yang lebih, entah itu karena fisik, pengaruh yang besar atau memiliki finansial yang besar. Para pengikut ini juga tidak memiliki alasan yang jelas mengapa memilih untuk mengikuti pemimpin tersebut.
- Tipe demokratis, tipe demokratis ini sangat cocok diterapkan pada organisasi modern saat ini. Karena pemimpin yang memiliki tipe ini sangat menghargai para bawahannya. Pemimpin ini sangat terbuka dan selalu mendengarkan saran, pendapat dan kritikan dari bawahannya. Dengan sistem demokrasi ini pemimpin berusaha mensingkronkan tujuan organisasi dengan kepentinngan pribadi dan bawahannya. Dengan begitu organisasi yang dipimpin oleh pemimpin tipe demokrasi ini akan jauh lebih berkembang organisasinnya dan para anggotanya.
Seperti yang disebutkan diatas, setelah kita masuk dan berproses dalam organisasi kita berharap dapat pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dapat diserap. Dan setelah melihat tipe-tipe kepemimpinan tersebut kita dapat menerapkannya dalam masyarakat. Suatu organisasi dapat dikatakan maju adalah ketika para anggotannya merasa makmur ketika masuk kedalam organisasi tesebut, akan tetapi untuk mencapai itu perlulah adanya pemimpin yang ideal untuk memimpin suatu roda kepengurusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H