[caption id="attachment_341987" align="aligncenter" width="300" caption="Pendarahan-dokpri"][/caption]
Hari itu saya mengantarkan orang tua saya berkunjung ke rumah om di daerah Bekasi. Setelah urusan silaturahmi selesai sayapun beranjak pulang. Terkejut saya melihat mobil tua yang terpakir di depan rumah mengalami pendarahan parah, alias air radiator bocor.
Saya buka kap mesin terus saya cek airnya, ternyata masih sisa separo. Saya cari sumber kebocoran tidak kelihatan. Kemudian saya hidupkan mesin dengan harapan air radiator bersirkulasi dengan kencang, lalu menyembur melalui tempat yang bocor. Akhirnya kelihatan ada air mancur dari radiator, bukan dari selang atau saluran air yang lain. Kalau yang bocor selangnya gawat bener, karena musti diganti baru, atau mencari selang subtitusi yang cocok. Pastinya pekerjaan akan semakin lama dan ongkosnya semakin mahal.
Memastikan lokasi kebocoran radiator penting dilakukan untuk memberikan info tambahan kepada mekanik sehingga mempercepat kerja, juga menghindarkan kita dari mekanik nakal yang sembarangan melakukan analisis kebocoran.
[caption id="attachment_341990" align="aligncenter" width="300" caption="Membongkar radiator - dokpri"]
[/caption]
Selanjutnya saya telepon mekanik spesialis mobil tua saya, karena berdasarkan pengalaman servis kalau dipegang sembarang bengkel yang kita tidak kenal malah semakin berantakan. Satu jam saya menunggu mekanik untuk sampai kelokasi, dan mereka langsung beraksi. Berdasarkan laporan pandangan mata yang saya sampaikan, mereka langsung membongkar radiator dan langsung menambalnya. Sebentar saja mereka bekerja sekitar 30 menit. Ongkos kerja 150ribu, biaya stooring (transport ke lokasi) 100ribu. Mekanik bilang tambalan radiator bersifat sementara, kalo ada dana lebih baik ganti radiator baru. Ternyata beneran sementara sampai mobilnya terjual, hehehe...
Berdasarkan cerita mekanik, saluran air radiator bermasalah cukup umum terjadi. Sebaiknya langsung saja diganti keseluruhan sistem pendingin mesin, mulai dari radiator, selang, reservoir, dan pompa air. Karena sifatnya air mencari jalan keluar dari lokasi yang tekanannya lemah satu persatu bergantian. Misalnya hanya radiatornya yang diganti, maka air akan merusak selang yang sudah rapuh. Selangnya diganti air akan menjebol pompa air dan seterusnya. Setiap kali kita mengganti satu komponen, ongkos kerja yang dikeluarkan sama. Waktu kita juga habis di bengkel. Jadi kalo kita mengganti seluruh sistem pendingin, sebenarnya kita akan menghemat ongkos kerja karena cukup membayar satu kali dan menghemat waktu kita ke bengkel.
[caption id="attachment_341992" align="aligncenter" width="300" caption="Menambal radiator - dokpri"]
[/caption]
Setelah saya amati ternyata langkah darurat untuk mengatasi radiator bocor cukup sederhana kok. Hanya cukup keberanian dan sedikit kenekatan. Tips ini hanya berlaku untuk radiator yang titik bocornya sedikit dan kecil, kalo radiatornya memang jebol dan bolong besar maka harus ganti radiator. Langkahnya adalah:
- Pastikan titik lokasi kebocoran ada pada radiator, bukan pada selang.
- Kalo bocornya dari sambungan selang cukup di lem pake sealer anti panas dan di klem.
- Pinjem kunci pas, kunci inggris, obeng plus, obeng minus, dan tang dari bengkel terdekat. Kalo punya sendiri lebih bagus. Kalau gak mau repot ajak orang bengkelnya.
- Beli air mineral satu galon, kalo terbiasa pake radiator coolant dan ada barangnya lebih baik lagi.
- Beli lem besi dari toko material terdekat.
- Copot radiator dengan kunci pinjaman.
- Buang air sisa dalam radiator.
- Pada titik kebocoran, rapatkan bilah radiator dengan tang dibantu obeng minus.
- Bubuhkan lem besi pada tempat kebocoran secara merata dan tebal.
- Angin-anginkan sampai lem kering sekitar 15 menit.
- Pasang kembali radiator, awas jangan sampai ada baut yang ketinggalan.
- Isi radiator dengan air mineral.
- Nyalakan mesin dan cek apakah masih ada kebocoran.
- Silahkan melanjutkan perjalanan.
Catatan: Secepatnya menabung untuk ganti radiator dan seluruh sistem pendinginan pada mobil tua anda... :p
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H