Lihat ke Halaman Asli

Ari Permadi

Aktivis Mahasiswa, dan Aktivis Narkoba

Telaah Kritis Pak Darto dalam Penerapan Nilai Sumpah Pemuda

Diperbarui: 28 Oktober 2024   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

Sejauh mana kecintaan mu terhadap Indonesia?
Kisah Penerapan nilai sumpah pemuda Pak Darto

Pagi itu sangatlah terik para siswa sangat berat rasanya melangkahkan kaki  ke lapangan upacara, para guru pun terus mengulang menggunakan nada keras memeringati para siswa untuk dapat segera berkumpul ditengah lapangan sebab kepala sekolah akan segera memasuki lapangan upacara.
Andra mengambil aba-aba persiapan dan memimpin jalannya upacara.
Sekitar pukul 09.00 wib upacara baru dimulai, maklum saja rutinitas upacara menjadikan siswa sekolah kurang antusias mengikuti upacara.

Ditengah pelaksanaan upacara intan berbisik gusar kepada Rini, " kurang siang pak Darto Dateng, pengen pingsan aja  biar dibawa ke UKS.
Rini : jgn Tan malu diliat anak-anak lain..
Intan: aku udh lemes Rin, ga kuat..
Satu persatu siswa mulai dibawa ke UKS tidak bisa melanjutkan upacara.

Untuk amanat istirahat ditempat grak!!!
Andra berikan aba-aba persiapan mendengarkan amanat dari pembina upacara

Sumpah pemuda harus menjadi monumen pemersatu perbedaan, monumen kecintaan terhadap negara Indonesia, dan monumen persaudaraan antar sesama. Jadi mari kita maknai sumpah pemuda sebagai sebuah monumen sakti yang dapat merekatkan semua elemen. Ucap pak Darto..
Amanat ditutup dengan pemberitahuan bahwa sekolah akan mengikuti kejuaraan sepak bola tingkat kabupaten dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda.

Para siswa antusias mulai berbisik membicarakan turnamen sepak bola yg dimaksud.

Dino: bener Tah hadiahnya 50 juta?
Aldi: iya kemarin gua liat pamflet nya , ntr coba gua cari info

10.00 upacara pun selesai.
Begitu rutinitas di sekolah terjadi, namun nampaknya ini beda dari sebelumnya kepala sekolah seolah menjadi tranding dibicarakan disetiap kelas, sebab sebelumnya pak darto adalah orang yang paling depan menolak aktivitas olahraga yg rentan tawuran antar sekolah, khususnya sepak bola.

Pendaftaran segera dilakukan nomor undian pun didapat, pak Reno guru ekstrakurikuler menyiapkan timnas sekolah yang akan ikut berlaga, persiapan serta latihan gencar dilakukan, sebab selain pertaruhan gengsi nama sekolah, sepak bola dapat menyatukan kekompakan siswa tiap-tiap angkatan yang akan hadir sebagai suporter pendukung almamater sekolah.

Panditfootball.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline