Lihat ke Halaman Asli

Ari Permadi

Aktivis Mahasiswa, dan Aktivis Narkoba

Demonstrasi Tolak RUU PILKADA 2024 apakah akan mengulang peristiwa 1998 ?

Diperbarui: 23 Agustus 2024   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka.com

Demonstrasi semakin massif dilakukan di seluruh penjuru negeri animo massa gerakan mulai tersebar secara menyeluruh, namun ini belum menjadi puncak aksi demontrasi, pada hari ini 22 Agustus 2024 rapat paripurna DPR yang akan membahas pengesahan RUU PILKADA 2024 ditunda dengan alasan tidak korum, massa aksi yang tergabung dalam kelompok gerakan menjaga demokrasi memenuhi Senayan berjuang untuk menolak RUU PILKADA 2024, gelombang massa aksi terbilang masih tertib meski sedikit terjadi gesekan dengan aparat kepolisian namun sekali lagi ini bukan menjadi puncak aksi, perjuangan masih panjang

Aksi demontrasi yang tergabung untuk menjaga demokrasi berpotensi akan melakukan perlawanan yang panjang dan berjilid-jilid sampai adanya putusan pembatalan RUU PILKADA 2024 dilakukan, stabilitas negara harus mulai diperhatikan oleh pemerintah jika terus memaksakan kehendak pengesahan RUU Pilkada 2024 maka konsekuensi logisnya Indonesia akan mengalami kemandekan ekonomi bahkan bisa saja mengalami kelumpuhan secara total.

Aksi massa yang akan terus bertambah tentu akan memenuhi lalu lintas dan berpotensi mengalami kemacetan total berhari-hari dan akibatnya aktivitas secara nasional akan menjadi lamban, dan akan berdampak secara ekonomi.

Jumat 23 Agustus 2024 akan menjadi ledakan awal lonjakan massa yang akan menutup akses transportasi di setiap daerah, arus besar gerakan ini tak akan terbendung dan berpotensi chaos,
Barakuda polri maupun TNI sudah mulai dikerahkan, menunjukan betapa besar nya gelombang aksi .

Gerakan demonstrasi kali ini tidak dapat dipandang enteng dan harus menjadi peringatan untuk DPR dan pemerintah agar tidak bertindak ceroboh, potensi gerakan seperti 1998 bisa saja terjadi manakala pemerintah dan DPR gegabah,
Pada tahun 1998 misalnya ledakan terjadi akibat gegabah nya pemerintah dan aparat keamanan dalam menghadapi aksi demo, yang pada akhirnya menewaskan beberapa aktivis mahasiswa dan ratusan masyarakat sipil, jangan sampai agenda-agenda tersebut terulang.

Peringatan mahasiswa pada gerakan tolak RUU PILKADA 2024

saya merasa ini penting untuk saya tulis bahwa saya secara sadar memahami gejolak yang terjadi pada jiwa-jiwa aktivis, bahwa nilai-nilai yang dibawa hanyalah semata-mata untuk memastikan bahwa demokrasi diindonesia harus tetap hidup, kita menolak semua upaya-upaya pengekangan demokrasi tanpa toleransi, perjuangan-perjuangan ini semoga akan membawa hasil yang baik, adapun yang penting dan perlu untuk digaris bawahi adalah kita tidak menginginkan adanya korban jiwa terjadi pada gerakan kali ini, 1998 kita telah mencapai puncak tujuan namun banyak pula teman sahabat yang gugur dalam medan perjuangan, untuk itu kita semua tak menginginkan adanya korban berjatuhan untuk itu keselamatan harus menjadi perhatian utama,
Tajam dalam gerakan namun harus tetap jaga keselamatan,

AKSI BERPINDAH KE KPU

Setelah beramai-ramai memenuhi kantor DPR aksi massa menemui jalan yang mungkin belum menjanjikan tapi setidaknya sedikit menenangkan, bahwa RUU PILKADA 2024 gagal di bahas karena tidak korum dan di tunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Perhatian aksi massa akan tertuju pada penyelenggara Pemilu dalam hal ini berfokus pada KPU untuk dapat segera menggarap PKPU tentang putusan MK no 60 soal Threshold dan batasan usia.
Kecurigaan terhadap KPU terjadi sejak KONSOLNAS KPU Beberapa waktu lalu presiden memberi tunjangan hingga 50%  dengan begitu KPU dikhawatirkan tidak mengikuti PUTUSAN MK, dan justru menunggu RUU PILKADA 2024 disahkan sebab secara pribadi diduga pak Jokowi berkepentingan dalam RUU PILKADA 2024 yang akan disahkan DPR  tersebut karena anak bungsu nya terganjal oleh putusan MK tentang batasan usia dalam pencalonan WAGUB Jateng,
KPU kali ini menjadi satu-satunya harapan untuk dapat tetap menghidupkan demokrasi dengan cara mengikuti PUTUSAN MK sebagai dasar PKPU 2024 sehingga upaya pengawalan harus terus dilakukan secara ketat dan tegas.

Aksi massa belum mendapat jalan terang sehingga spirit perjuangan harus tetap dijaga perjuangan masih panjang dan hanya ada satu kabar yang harus kita dengar yaitu kabar kemenangan,  hidup mahasiswa !!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline