Lihat ke Halaman Asli

Aripa Arahman

Guru matematika

Memaknai Pembelajaran pada Waktu yang Bersamaan

Diperbarui: 30 September 2023   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ini terjadi di kehidupan saya kali ini, semua kesibukan bertumpuk di satu fase ini.

Haruskah ku menyerah atau memilih satu saja? Atau dua saja?...

Sementara saya tau kesempatan ini biasanya menghampiri tidak terjadi dua sampai tiga kali, mau saya ikuti semua jika manajemen waktu tidak saya oleh dengan baik, niscaya saya akan keteteran dan hasil dari semua kegiatan tidak akan ada yang maksimal.

Jadi, mulailah berfokus dan berproses pada perbaikan waktu, agar apa yang di ikuti tidak keluar dari jalur insyaallah hasil yang di dapatkan tidak akan mengecewakan.

Sementara harus abai dengan omongan sana sini,

Karena yang menjalani diri sendiri. Kita yang tau takaran diri. Mereka Hanya bisa menilai dan memberi cap atas apa yang kita kerjakan atau kita lakukan hari ini.

Selagi proses yang kita lakukan tidak membuat rugi orang lain, tidak singgung sana singgung sini, sah sah saja kita ikuti semua yang bisa kita lakukan. Toh nianan kita, kita luruskan untuk perbaikan diri, mencari ilmu dan pembelajaran, menikmati proses yang terjadi, mengambil hikmah dari apapun yang terjadi.

Ingat pepatah, "Paku yang bengkok tidak akan di pukul berulang kali" artinya apa, ketika yang kita lakukan di masa lalu selalu gagal, tidak apa apa, supaya kita menjadi lebih kuat karena kita tahan banting dan mengerti akan ada kesuksesan setelah gagal, dengan sarat kita jangan sekali - kali menyerah dan menyalahkan keadaan. Keadaan tidak pernah salah, waktunya saja yang belum tepat. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline