Lihat ke Halaman Asli

Sunyi dalam Ramai

Diperbarui: 25 Maret 2024   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

14.30, Avanza merah metalik merayap pelan menembus padatnya jalan undang windu, Kaliwates Jember. Serba-serbi bulan ramadhan membuat jalanan ini semakin padat dari biasanya, sejak menjelang sore hilir mudik kendaraan menghiasi jalanan yang biasanya hanya ramai pada menjelang petang hingga jam 10 malam.

"Hanya orang gila berangkat jam 12 siang dari Bondowoso cuma buat buka puasa di Jember."

"Ya kalo Kamu berangkat setelah ashar, bisa-bisa buka puasanya di Patrang, haha." Timpal Chika pada Raki yang menggerutu. Raki yang fokus mengendalikan mobil hanya membalas dengan dengusan.

"Kamu sakit ta?"

"Enggak, kenapa emang?"

"Itu tanganmu gemeter, jaketan lagi." Jawab Chika dengan pandangan menyelidiki.

"Haha, enggak lah. Aku gemeter kedinginan. Mau mattin ac, nanti kepanasan, mending dingin ga si?"

"Iya juga, haha."

Tiba di Perempatan Mangli, Raki mengarahkan mobil lurus ke utara. Ia berniat memilih melintasi Ajung untuk menuju ke Tegal Besar dan melewati beberapa jalan tikus untuk menuju ke Jalan Tidar di Sumbersari, lokasi tempat makan yang disetujuinya bersama teman-teman.

"Yang lain kok ga diajak naik mobil?" tanya Chika saat mobil telah menyusuri Ajung, tepat di jalur bus dan truck.

"Ana sama suaminya, Faris sama Isterinya, Zaka sama pacarnya. Yang jomblo kan kita berdua, yaudah Aku mau berbagi kenyaman ke sesama jomblo aja, haha."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline