Lihat ke Halaman Asli

Nahdlatul Ulama' Lebih dari Sekadar Organisasi

Diperbarui: 7 Februari 2023   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo NU ciptaan KH. Ridwan Abdullah, sumber wikipedia.id

99 tahun yang lalu, terjadi peristiwa bersejarah yang melibatkan poros 3 ulama', yang kemudian peristiwa ini menjadi cikal bakal berdirinya organisasi Islam terbesar di dunia, Nahdlatul Ulama'. Tak kerasa, ormas Islam dengan warna kebesaran hijau ini telah berusia 1 abad, sebuah waktu yang tidak sebentar untuk seukuran sebuah organisasi. Ibarat sebuah makhluk, ia telah merasakan manis pahitnya kehidupan, up and down telah dilahap dengan tuntas. Membahas perjalanannya, tak cukup jika hanya dituangkan dalam sebuah artikel.

Bagi penulis, NU terlalu besar jika hanya dijadikan identitas. NU lebih dari sebuah identitas, NU adalah karakter, jati diri, raga dan nyawa bagi para Nahdliyin. Hingga muncul sebuah istilah, hidup mati tetap NU.

Dilihat dari rekam jejak cultural Nahdlatul Ulama' selama satu abad, NU hadir untuk menjaga budaya Nusantara dan sejarahnya. Mengapa demikian? Bisa dilihat dari amaliyah nahdliyin yang tetap menjalankan adat istiadat dan budaya lokal yang telah diamalkan bertahun-tahun.

Filosofi kacang lupa kulitnya tidak melekat dalam tubuh NU, sebab di kalangan Nahdliyin sejarah Islam pra kolonial, khususnya masuknya Islam di Nusantara masih lestari dalam kehidupan nahdliyin, serta mengenang jasa-jasa para pendakwah dengan mendatangi makamnya untuk mengharap barakah.

Bisa dibayangi bagaimana jika jam'iyyah ini tidak pernah berdiri? Tentu tidak bisa, lamanya waktu jam'iyyah ini mengabdikan diri pada bumi pertiwi menjadikannya sebagai bagian dari negeri ini. Namun yang jelas, jika seandainya Mbah Hasyim Asy'ari tidak memantapkan niatnya mendirikan Nahdlatul Ulama', skenario semesta akan berbeda. Dan entah dengan kebudayaan dan sejarah Nusantara, masihkah seperti yang dirasakan saat ini, ataukah berbalik 360.

Harapan untuk Nahdlatul Ulama' yang tengah merayakan 1 Abad ini adalah "Kuatkan pondasi dan tiang bangunan, untuk tetap tegar dalam menghadapi angin yang kian kencang."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline