Setelah seharian Minggu, 24 Februari kemarin melaksanakan musyawarah nasional dikuti sekira 60an peserta di sebuah hotel di Jakarta Timur guna memilih formatur kepengurusan baru untuk masa bakti 2018-2023, organisasi Ikatan Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) yang menghimpun keluarga para pahlawan bangsa se Nusantara akhirnya menyeleksi tiga orang formatur: Hari Saharto Saharjo (anak Dr. Saharjo) sebagai Ketua Umum, Agus Tanzil Syahriezah (cucu H. Agus Salim) selaku Wakil Ketua dan Lily Wahid (anak KH. Wahid Hasyim) sebagai Sekjen. Proses pemilihannya berlangsung sangat ketat.TERLAMBAT MUNAS
"Seharusnya Munas sudah dilaksanakan pada Agustus 2018 lalu," ungkap Witjaksono Mawardi (anak Dr. Mawardi) selaku Ketua Umum sebelumnya, "namun karena keterbatasan dana, baru hari ini kita dapat menyelenggarakannya. Itupun, demi menghemat biaya, pelaksanaannya dipadatkan menjadi seharian saja."
Munas IKPNI ke 3 dibuka jam 9 pagi dan usai pukul 6 sore dengan mendengarkan laporan-laporan panitia pelaksana dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban pengurus lama meliputi bidang-bidang: Organisasi, Pelestarian Nilai Kepahlawan, Komunikasi dan Publikasi, Sosial, serta ditutup dengan Laporan Keuangan oleh Bendahara Umum.
Selanjutnya setelah laporan pertanggungjawaban diterima sidang, 3 komisi dibentuk untuk bermusyawarah dalam bidang-bidang Perbaikan AD/ART, Program Kerja dan Rekomendasi ke Pemerintah, yang hasil-hasilnya diteruskan kepada formatur yang diharap akan mengembannya selama masa kepengurusan ke depan.
PERSAINGAN KETAT
Agenda berikut, pengajuan calon-calon formatur kepengurusan baru dimana diseleksi 3 nama terbanyak usulan para peserta Munas yang jumlahnya sudah memenuhi kuorum.
Muncullah nama-nama di atas dengan selisih suara yang sangat ketat. Ketegangan sempat berlangsung saat ketiga nama saling bersaing memperebutkan 33 suara peserta munas yang berhak memilih (1 keluarga masing-masing merepresentasi 1 suara). Ketiga nama calon susul menyusul mengumpulkan suara diakhiri perbedaan hasil final yang sangat tipis.
Hari Saharjo mengumpulkan 12 suara, Agus Tanzil 11 dan Lily Wahid 10. Tepukan tangan membahana saat hasil akhir tampak jelas tertera di papan penghitungan suara.
Sebenarnya belum semua keluarga pahlawan nasional terdata dan menjadi anggota IKPNI. Dalam munas kemarin beberapa nama pahlawan nasional terwakili seperti: Haji Agus Salim, Tirto Adi, Basuki Rahmat, Diponegoro, Urip Sumoharjo, Pierre Tendean, TB Simatupang, Frans Kaisepo, KH Ahmad Dahlan, M. Natsir, Syafruddin Prawiranegara dan Mayjen Sutoyo.
Adapun dari 8 orang Pahlawan Nasional dari NU tercatat perwakilan keluarga: Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, KH Wahab Chasbullah serta KH Zainul Arifin. Sedangkan yang belum menjadi anggota perwakilan keluarga KH Zainal Mustafa, KH Idham Chalid, KH As'ad Syamsul Arifin dan KH Syam'un.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H