Lihat ke Halaman Asli

Kasih Itu Tidak Cemburu

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Itulah tulisan yang saya lihat di kaca belakang sebuah bus Kopaja. Saya suka heran, kenapa tulisan di kaca belakang bus baik itu Metromini atau Kopaja (dan sejenisnya) suka aneh-aneh gitu ya? Dan apa maksudnya? Apa yang ingin disampaikan oleh si pemilik bus (atau supir?) dengan memajang tulisan-tulisan seperti itu? Jangan-jangan pacarnya si supir suka cemburuan sehingga si supir ingin mengatakan pada pacarnya (dan kepada seluruh supir di Jakarta) bahwa kalau kamu sayang aku ya jangan cemburu dong, ah.

Pernah satu kali saya temukan tulisan “Demi Engkau Dan Si Buah Hati”. Kali ini tidak di kaca belakang melainkan di bawah bumper Metromini. Hmm, kalau yang ini sih saya paham. Sang supir ingin menunjukkan bahwa dia kerja keras membanting-tulang demi menghidupi keluarganya. Masalahnya, setelah kalimat itu masih ada sambungannya di sebelah, tulisannya, “Relax”. Jadi kalau dibaca lengkap bunyinya adalah “Demi Engkau Dan Si Buah Hati, Relax”. Lha..? ini lebih nggak nyambung lagi. Gawat. Tulisan-tulisan seperti “Kutunggu Jandamu”, “Nyalip Gue Salib”,  sudah biasa saya lihat. Ada juga supir yang kelihatannya sayaang sekali dengan ibunya sehingga pasang tulisan “Do’a Ibu”.

Ternyata tulisan-tulisan yang lucu juga ada di tempat lain. Pernah mobil saya tabrakan dan penyok. Ada teman yang kasih saran suruh bawa ke bengkel ketok magic. Tahu kan bengkel ketok magic? Itu lho, bengkel ketok bodi mobil yang cuma beberapa menit aja kelar, bodi jadi mulus lagi kayak gak pernah nabrak. Nah, sampai di bengkel saya cuma bisa ketawa melihat tulisan di depannya, “Bengkel Ketok Magig”. Ini bukan salah ketik ya. Emang begitu dia nulisnya. Masih seputar bengkel, ada lagi bengkel Vespa yang nulisnya “Bengkel Chusus Pespa”. Atau ada lagi “Bengkel Serpis Honda”, “Bengkel Sokbleker”, “Terima Cat Jaket Kulit, Hubungi Tukang Jam” (yang ini beneran saya gak tahu hubungannya apa antara jaket kulit sama jam).

Yang saya salut ya semangatnya itu lho. Mereka gak peduli mau nulisnya salah apa bener yang penting gue buka bengkel. Yang penting gue usaha. Kalo bener nulisnya ya sukur, kalo salah nulisnya ya ntar dibenerin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline