Lihat ke Halaman Asli

Harusnya ku tlah melewatkanmu

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku habiskan waktu setahun terakhir di kotak ini.

Di kamar berukuran 3 x 3 x 3.

Bantal dan kasur ini saksi bisu setiap tetes air mata yang harus aku keluarkan tiap malam.

Ya tiap malam, hampir tiap malam aku menangis.

Entah apa yang aku tangisi, akupun tak tahu.

Menyesal???

Sedikit.

Apa yang kamu sesalkan???

Masa lalu.

Pertanyaan retoris.

Tak ada orang yang menyesal tentang masa depan.

Aku lelah.

Aku lelah dengan semua ini.

Aku ingin semua derita ini berakhir.

Ini bukan akhir sayang,

Ini awal, awal dari kebahagiaanmu.

Percayalah,

Akan ada pelangi setelah hujan.

Hufffftttt……………….

Berdamai dengan masa lalu ternyata sangat sulit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline