Lihat ke Halaman Asli

Tentukan Tujuan Hidup Anda

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nama saya Arinita Diah Wulandari, saya adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, seorang wanita, berumur 20 tahun menginjak 21, mahasiswi tingkat 4 dan hampir saja lulus, semoga. Tapi sampai detik ini saya masih belum bisa melihat dengan pasti kemana arah tujuan hidup saya dan sampai sejauh ini pencapaian apa yang telah saya dapat dalam hidup. Terus terang saya masih merasa biasa-biasa saja. Seorang mahasiswi biasa, dengan kemampuan biasa dan prestasi biasa. Padahal saya tidak menampik, ada keinginan dalam diri saya untuk menjadi orang di atas rata-rata. Setidaknya lebih baik di atas orang lain.

Setahu saya, orang yang tidak memiliki tujuan hidup adalah orang terlabil di dunia. Karena seseorang dilahirkan untuk hidup di dunia yang hanya sementara, lalu apabila ia tidak memiliki tujuan hidup, "apa yang anda lakukan disini?" . Ibaratnya seperti seseorang yang naik bus kota tetapi tidak tahu kemana tujuan ia berhenti nantinya. Well, saya akui saya memang masih suka lupa jika saya ini sudah berkepala dua, mungkin karena faktor masih suka bermain-main. Kemudian saya berfikir, bahwasanya saya sudah menginjak 20 tahun. Seharusnya saya sudah matang memikirkan tujuan hidup saya. Saya juga berfikir bahwa jika melihat 20 tahun lagi terkesan sudah dewasa, orang yang berwibawa, tegas, sudah mencapai tujuan hidup, yang jelas orang yang pastinya berkarakter. Lalu apa tujuan hidup saya 20 tahun lagi? Saya mungkin akan kesulitan untuk menjawab tujuan hidup itu sendiri. Seperti makhluk Tuhan lainnya, tujuan hidup saya adalah masuk surga. Tapi selain itu selama hidup di dunia ini, saya juga ingin menjadi seseorang yang berarti, bermanfaat, hingga ketika mati nanti, nama dan karya saya masih akan terus dikenang sepanjang masa. Hidup saya banyak dipengaruhi oleh orang-orang terdekat saya, hampir semua hal saya diskusikan dengan keluarga saya. Dan akhirnya 20 tahun mendatang saya memutuskan untuk sudah menjadi dosen dalam rangka mewujudkan keinginan orangtua dan saya sendiri, menjadi seorang pengusaha yang sukses sesuai keinginan pribadi dan tentunya sudah berkeluarga dan memiliki anak.

Saya memang ingin membuat pencapaian tinggi, tapi saya baru berani memanjat, bukan langsung meloncat bahkan terbang melesat, saya adalah orang yang menghargai sebuah proses. Saya memang ingin mencapai tujuan yang pasti, tapi belum berani langsung berlari, paling tidak saya tahu kemana arah-arah hidup ini akan akan saya jalani. Bagi kalian pembaca, jangan menyerah, selagi masih ada waktu, tentukan apa cita-citamu dari sekarang. Sebelum roda kehidupan berputar lagi, lalu anda terjepit dibawah. Semangat !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline