Lihat ke Halaman Asli

Gezyazar

Pelajar

Islam is a religion filled with tranquility

Diperbarui: 23 Juni 2024   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BukaReview

Innaddina 'indallahil islam

ISLAM, agama yang penuh dengan kedamaian. Dengan Islam, menentramkan pertikaian yang terjadi di antara para insan. Dengan Islam, rasa kepedulian tumbuh di jiwa para insan. Jika bukan dengan hukum Islam, maka dunia akan penuh dengan pertikaian.

Dahulu, ketika Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam masih hidup, seakan-akan ketentraman menyelimuti para muslimin, dengan kehadiran Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam di tengah-tengah para muslimin dengan akhlaknya yang dijuluki, khuluqulqur'an. Dahulu, ketika Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam masih hidup, tidak ada rasa takut dalam jiwa muslimin untuk menghadapi perlawanan melawan kemusyrikan dan kekafiran. Dahulu, ketika Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam masih hidup, para jiwa pemuda maupun orang tua penuh dengan keberanian untuk menyebarkan ajaran Islam dengan perdamaian . Dengan surat perjanjian dan perdamaian yang dikirimkan oleh setiap utusan yang diperintah Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam. Dahulu, Ketika Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam masih hidup, para wanita dan anak-anak gadis sangat dijaga dengan baik kehormatannya, hingga tak ada seorang pun yang menurunkan martabat seorang perempuan pada saat itu.

Alhamdulillah Islam telah menyebar luas ke seluruh penjuru dunia, hingga tak ada satu pun yang tak mengenal kata ISLAM, hanya saja tak sedikit pula yang tak mengenal ajaran Islam. Dengan para Jihad yang dilakukan para tentara Allah untuk melawan kemusyrikan dan kekafiran.

Tapi saat ini...

Keadaan umat Islam sedang tidak baik-baik saja. Islam, yang mengajarkan persatuan dalam mengikat keimanan dan persaudaraan, kini sudah tak sekuat dahulu. Banyaknya pendapat-pendapat yang dilontarkan dari mulut kaum muslimin untuk menjatuhkan nama saudaranya sendiri. Hanya dengan satu pendapat yang berbeda, menjadikan mereka sibuk dalam perdebatan yang menjatuhkan satu sama lain. Islam, yang mengajarkan untuk saling mengingatkan satu sama lain, kini kata-kata saling mengingatkan terkadang berubah menjadi saling menjatuhkan satu sama lain tanpa mengingatkan. Islam, yang di dalamnya terdapat perintah untuk menyebarkan ajaran Islam, kini disibukkan dengan perkara -perkara yang membahas tentang perbedaan pendapat yang berujung dengan saling menjatuhkan. Islam yang di dalamnya terdapat larangan mendekati zina, kini zina dianggap hal yang lumrah. Tak sedikit perkara di kehidupan sehari-hari yang dilarang oleh agama kini menjadi kebiasaan.

"Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa. (Yaitu) orang-orang yang jika Kami berikan kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan kepada Allah lah kembali segala urusan. "(QS. Al-Hajj : 40-41)


Kawan, saat ini dunia sedang membutuhkan ditegakkan ajaran Islam kembali dalam kehidupan sehari-hari, bukan dengan kesibukan saling menjatuhkan karna perkara berbedanya pendapat. Apalagi bagi kita, orang-orang yang sedang menuntut ilmu. Kita tidak bisa sekadar melontarkan bahwa ulama ini sesat, ulama ini ajarannya agak belok, dan kata-kata yang tidak layak dilontarkan. Umat manusia di luar sana sedang mencari kebenaran tentang ajaran Islam, lalu kita sibuk dengan perdebatan ini?. Para ulama yang mempunyai pendapat yang berbeda pasti atas dasar ilmu. Perbedaan adalah hal yang wajar dalam agama. Kita tidak bisa asal menilai seseorang apalagi tentang akidah mereka. Jika perkara ini tidak diselesaikan, lalu bagaimana orang-orang menilai agama Islam?. Islam akan dikenal dengan agama yang rumit, hingga mereka yang ingin memeluk Islam berpikir kembali untuk masuk ke dalam agama Islam. Islam adalah agama yang penuh perdamaian, bukan pertikaian. Tugas kita selaku pelajar bukan hanya belajar saja lalu disimpan ilmu di dalam diri sendiri. Tugas kita selaku pelajar tak layak untuk menjatuhkan guru-guru karna perkara berbedanya pendapat. Tugas kita selaku umat muslim menyebarkan ajaran agama Islam dengan perdamaian dan kasih sayang, bukan dengan paksaan dan kekerasan. Banyak orang-orang di luar sana yang butuh uluran tangan kita para umat muslim. Kita tak bisa menilai diri kita lebih baik dibanding orang lain hingga tak ingin menyampaikan seruan dakwah ke orang-orang yang belum sama sekali mengenal Islam, tapi kita harus mensyukuri Islam dan iman yang diberikan Allah kepada kita dan ikhlas menyerukan agama Allah. Semua orang di dunia ini berhak untuk mengenal Islam, tak ada pengecualian. Serukanlah Islam dengan penuh kedamaian dan kasih sayang.      

"Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka)." (QS. Maryam : 96)                                                                                                                                                                                                                                                        ‏

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline