Lihat ke Halaman Asli

ARINI ADELIA HAFSOH

Universitas Brawijaya

Introduksi Inovasi Pestisida Nabati Serai dan Daun Pepaya sebagai Solusi Pengendalian OPT Tanaman Hortikultura Ramah Lingkungan

Diperbarui: 1 Agustus 2024   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa bersama kelompok tani Dusun Keden (Dokumentasi pribadi)

Tim PkM KKN FP UB di Desa Argosuko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang (10 Juli 2024)

Argosuko - Mahasiswa Universitas Brawijaya melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat atau yang dikenal dengan Kuliah Kerja Nyata. Kegiatan PkM KKN ini salah satunya dilaksanakan di Desa Argosuko.

Sebanyak 28 mahasiswa Universistas Brawijaya ditempatkan di Desa Argosuko melaksanakan sosialisasi pembuatan pestisida nabati sebagai pilihan alternatif untuk mengatasi hama tanaman hortikultura di Dusun Keden, Desa Arosuko. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan di rumah pak Nur Hasan, ketua kelompok tani Dusun Keden, Desa Argosuko.

Sosialisasi tersebut dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan mengenai bahaya pestisida kimia, pentingnya pestisida nabati, kelebihan pestisida nabati dan bahan alami yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Pestisida yang terbuat dari alam bebas menjadikan lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan manusia. Bahan dasar yang digunakan dalam kegiatan tersebut yaitu tanaman serai yang mengandung senyawa saponin dan tanin, serta daun pepaya yang mengandung senyawa metabolit sekunder, seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan saponin yang efektif dalam mengendalikan hama.

Praktik pembuatan pestisida (Dokumentasi pribadi)

Menurut pak Nur Hasan, selaku ketua kelompok tani Dusun Keden, Desa Argosuko menyebutkan bahwa penggunaan bahan alami berupa serai dah daun pepaya yang banyak tersedia di sekitar kawasan Desa Argosuko dapat menjadikan inovasi baru untuk pembuatan pestisida organik, meminimalisir biaya pestisida kimia yang mahal, dan lebih ramah lingkungan.

Penyuluhan dilakukan secara terpadu, seperti penyampaian materi, tanya jawab, dan diskusi. Setelah itu, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan mempraktekkan proses pembuatan pestisida nabati. Pada pelaksanaan tersebut, para peserta pelatihan yang berasal dari anggota kelompok tani Dusun Keden menunjukkan sikap antusias dalam mengikuti kegiatan.

Dengan adanya kegiatan penyuluhan pestisida nabati, diharapkan petani Desa Argosuko dapat menjadi inspirasi petani lainnya dalam penggunaan pestisida nabati sebagai pilihan alternatif mengatasi hama tanaman hortikultura, sehingga menuju desa yang ramah lingkungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline