Saat menjalani pembelajaran jarak jauh, guru2 dituntut untuk beradaptasi, serta lebih kreatif untuk mendapatkan atensi dari ajak dan kepercayaan para orang tua. Namun, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di rumah kurang efektif. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi yaitu semangat anak dan kemampuan serta dukungan orang tua dalam mendampingi, mengawasi kegiatan pembelajaran anak anak. Dua faktor utama ini pun sempat disinggung oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim saat mengikuti sebuah program dialog.
Di Desa Triguno, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati kegiatan belajar mengajar sudah di lakukan secara offline. Namun, kegiatan belajar mengajar berada di rumah guru masing-masing dan diharuskan mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak.
Oleh karena itu, Mahasiswa KKN RDR-77 UIN Walisongo Semarang membantu kegiatan mengajar di taman kanak-kanak untuk mengawasi langsung KBM. "Pembelajaran anak-anak saat daring sangat tidak efektif. Saya merasa Anak-anak menyepelekan dan tidak memiliki semangat sama sekali. Saya sebagai guru ingin memberikan yang terbaik untuk muridnya. Dengan dibantu Mahasiswa KKN rdr 77 UIN Walisongo Semarang, saya berharap dapat membantu kegiatan belajar mengajar anak-anak tk. Pengawasan serta pembelajaran yang diperketat, semoga anak-anak dapat belajar lebih efektif." Ucap salah satu guru taman kanak-kanak di desa Triguno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H