Lihat ke Halaman Asli

Arinda Safitri

English Literature

Gerakan "Pemuda Sampah" Sebagai Gebrakan Sosial Pokja Araksa KKM-DR UIN Maliki Malang

Diperbarui: 26 Januari 2022   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses Pengambilan sampah dari rumah ke rumah

"Pemuda Sampah" kini menjadi istilah kegiatan yang sedang ramai digalakkan beberapa bulan terakhir oleh pemuda karang taruna dusun Gumul, Desa Sukomulyo. Dimana kegiatan ini dilakukan rutin tiap hari rabu dan ahad dibantu oleh pokja Araksa KKM-DR UIN Maliki Malang. Kegiatan ini mulanya menjadi program kerja dari karang taruna sendiri. Hingga dalam satu pertemuan (Minggu, 2 Januari 2022) kami memutuskan untuk berkolaborasi untuk Dusun Gumul yang lebih asri hingga terciptalah gebrakan sosial “pemuda sampah” ini.

Gerakan ini digiatkan oleh pemuda karang taruna dan anggota pokja Araksa dengan mengendarai motor tossa dan mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah. Yang mana nantinya sampah-sampah tersebut akan dipilah menjadi beberapa bagian, seperti: botol, kaca, plastik, karet, sampah dapur, dan kaleng. Namun, sayangnya gerakan “pemuda sampah” ini tak semudah kita mengambil sampah lalu membuangnya pada tong sampah. Faktanya ada beberapa faktor pengahambat yang membuat program ini pun belum bisa berjalan dengan maksimal. Adapun salah satu diantaranya ialah TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Desa Sukomulyo memang terkenal dengan desa yang asri dan bebas polusi. Bahkan, ketika kalian datang ke desa ini, saya jamin bukanlah sampah melainkan tanaman-tanaman dari berbagai macam baik dari hasil perkebunan maupun pertanianlah yang akan kalian temui. Namun, satu yang sangat disayangkan bahwa hingga saat ini dusun Gumul ini belum memiliki TPA ((Tempat Pembuangan Akhir). Hal ini pun disampaikan secara langsung oleh ketua karang taruna, Hari Siswanto. Ia pun menyampaikan keluh kesahnya pada pokja Araksa pada (Minggu, 9 Januari 2022) sebagai pertemuan kedua kami dengan rekan-rekan karang taruna.

Adapun yang disampaikan yakni “Mas, mbak, sebagaimana yang sampean ketahui bahwa kita sudah menjalankan proker kita bersama-sama terkait “pemuda sampah”. Tapi ada beberapa kendala yang masih menjadi tugas yang cukup berat bagi kami yaitu mencari tempat untuk pembuangan dan pemilahan sampah. Kami memiliki keterbatasan dalam hal ini. Kami sudah mencoba beberapa saran dari teman-teman namun sayanganya dari semua itu belum ada hasil yang terlihat. Bahkan kami pun sudah menanyakan pada desa-desa tetangga yang bisa dibilang sudah cukup maksimal dan sukses dalam pengolahan sampah. Tapi ternyata untuk menindak lanjuti hal itu pun membutuhkan dana yang jumlahnya pun cukup besar sehingga kami harus berfikir ulang dan mendiskusikan kembali mengenai hal ini. Mengingat perbendaharaan yang dimiliki karang taruna sendiri tak cukup banyak. Itulah kenapa kami menyampaikan ini secara terbuka kepada teman-teman KKM, barangkali dari mas-mas dan mbak-mbak ini punya kenalan, atau mungkin bisa membantu kami untuk membuat surat permohonan/ pengajuan pada Dinas Lingkungan Hidup atau apapun itu yang mungkin bisa menjadi solusi dari permasalahan ini” ujar mas Hari Siswanto selaku ketua karang taruna.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline