Selamat pagiii! Selamat menghirup udara segar, bagaimana kabar sobat hari ini? Baik-baik kannn? Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita dengan segala nikmat-Nya melalui aktivitas-aktivitas hari demi hari. Berjalan sudah lebih satu tahun, pandemi covid-19 menjadi bagian hidup masyarakat Indonesia, khususnya di Ponorogo (salah satu kabupaten di bagian selatan provinsi Jawa Timur) yang nampak melonjak. Virus covid-19 yang telah merambah semakin mendekat di lingkungan tempat tinggal, cenderung menciptakan keprihatinan ataupun ketakutan. Ketakutan ini tentunya dari seling pandang masyarakat melalui beredarnya berita kenaikan terkonfirmasi covid-19 setiap harinya, dengan nilai yang tidak remeh lagi. Di antara usaha yang sudah dicanangkan oleh pemerintah antara lain adalah vaksinasi covid-19. Vaksinasi saat ini telah meluas ke pelosok-pelosok masyarakat, apalagi secara umum dan gratis. Keberadaan vaksinasi tersebut tentunya menjadi semangat dan harapan masyarakat demi meredanya wabah covid-19. Namun, banyak pula isu-isu yang mengungkapkan bahwa setelah melakukan suntik vaksin justru menimbulkan reaksi tubuh seperti halnya demam, nyeri, menggigil, dan sebagainya. Melalui hal tersebut, keberadaan vaksin covid-19 di sisi lain juga memberikan kekhawatiran masyarakat. Kekhawatiran jika efek itu benar-benar terjadi, yang mungkin akan lebih menimbulkan penyakit di tubuhnya!
Ahhh sudahlah, mari sejenak lupakan hal itu! Percaya atau tidak, terkait vaksin covid-19 hanyalah diri sendiri yang bisa menyikapinya. Semua tergantung atas perspektif masing-masing. Selangkah lebih maju, mari bersikap kritis memandang adanya musibah dan hikmah di hari ini. Pandemi covid-19 dengan segala tetek bengeknya, sederhananya sudah sangat memenuhi isi kepala. Salah satu efektifitas yang bisa menjadi ikhtiar adalah melakukan kebiasaan hidup sehat misalnya dengan rajin berolahraga dan mengonsumsi makanan-makanan bergizi tinggi (mengandung vitamin yang baik untuk sistem kekebalan tubuh). Melalui makanan yang berkadar vitamin tinggi misalnya, akan mampu menunjang imunitas dalam tubuh. Salah satu makanan yang mampu menunjang imunitas tubuh adalah lalap trancam atau salad jawa khas Ponorogo. Berikut ini uraian bahan-bahan dan cara pembuatannya,
Bahan-bahan :
- Sayur-sayuran
- Kecambah hijau
- Kubis
- Mentimun
- Lamtoro atau petai cina
- Daun kenikir
- Daun kemangi
- Seledri
- Lamtoro atau petai cina
- Kedelai goreng
- Air
- Bumbu
- Parutan kelapa
- Sambal kacang
- Garam
Langkah-langkah pembuatan :
- Siapkan semua sayur-sayuran dan bumbu sesuai uraian tersebut (jikalau menginginkan sayuran lainnya sangat bisa, tentunya disesuaikan dengan selera). Usahakan sayur-mayur yang digunakan masih segar.
- Sayur-sayuran tersebut dipotong atau dirajang kecil-kecil, sesuai selera (kecuali kecambah hijau, lamtoro atau petai cina, dan kedelai goreng).
- Cuci sampai bersih, lalu tiriskan agar kadar air berkurang.
- Sambil menunggu siapkan bumbu untuk campurannya. Pertama, buat sambal kacang yakni memerlukan bahan-bahan berikut.
- Kacang tanah
- Cabai rawit dan merah
- Bawang putih
- Gula merah
- Daun jeruk
Bahan-bahan seperti kacang tanah, cabai rawit dan merah, bawang putih disangrai terlebih dulu sampai matang, kemudian bisa ditumbuk/dihaluskan bersama dengan gula merah dan daun jeruk sampai halus. Sambal kacang yang sudah jadi haluskan dengan parutan kelapa dan garam secukupnya. Jika sudah halus dan tercampur, bumbu siap dicampurkan dengan sayur-mayur yang telah dipotong.
- Setelah itu, sayur-mayur yang telah dipotong tadi pindahkan ke wadah/mangkuk, tambahkan dengan kecambah hijau, lamtoro atau petai cina, dan kedelai goreng, campurkan/aduk bersama bumbu yang telah jadi, sampai tercampur merata. Boleh apabila ditambahkan air secukupnya, tetapi jangan sampai kebanyakan sebab seperti yang diketahui sayur-maayur yang digunakan sudah mengandung kadar air, mentimun misalnya.
- Lalap trancam sudah jadi, siap dikonsumsi. Apabila ketika dikonsumsi belum habis, bisa disimpan di dalam kulkas agar tetap segar dan dijamin rasanya tetap nikmat.
- Catatan : Untuk komponen sayur-sayuran dan bumbu menggunakan jumlah sesuai keinginan/sesuai porsi yang ingin dikonsumsi. Selamat memasak dan menikmati! Memasak makanan-makanan tradisional sama dengan usaha untuk mengeksplorasi potensi makanan nusantara/lokal dan melestarikannya!
Lalap trancam yang dikonsumsi akhirnya mampu meningkatkan imun tubuh (kekebalan tubuh) untuk mencegah dari berbagai penyakit yang rawan berkunjung di tubuh kita. Melalui sayur-sayuran, tentunya mengandung berbagai vitamin seperti vitamin C, K, kaya akan magnesium, mineral, antioksidan dan banyak lagi. Adapun dari bumbu campurannya, ada kandungan vitamin E, asam folat, protein (dalam kacang tanah) dan karbohidrat, protein, dan lemak (dalam parutan kelapa). Oleh karenanya, lengkap sudah nutrisi yang akan diperoleh ketika mengonsumsi lalap trancam ini. Selain system imunitas tubuh akan selalu terjaga, lalap trancam juga memenuhi kebutuhan energi sementara dalam tubuh kita. Selamat memasak, salam sehat!!!
Ditulis
Katak kecil
Ponorogo, 18 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H