Lihat ke Halaman Asli

Katak kecil

di emper pondok ar-Rohman

Puisi Tema Rindu "Mengapa Hatimu Tetap Diam?"

Diperbarui: 3 Februari 2022   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

paragram.id

Mengapa hatimu tetap diam?
Aku melirik, menatap pelan
berkedip, menengadah
menuai setitik harapan
pada baiknya hatimu

Mengapa hatimu tetap diam?
Andai kau tau
bahwasannya diriku ini
sungguh tak tahan lagi
kerinduan pun bersemayam
dalam lubuk mata hati

Mengapa hatimu tetap diam?
Kurasa
semakin jauh langkahku
makin keras bergetar
Menyorot pada satu titik
dimana nampaklah
sebuah rasa mengibrah, amat kuat
Menyebak lembut,
memenuhi puncak dari jiwa

Detik demi detik
rerintihan kuat
semakin menyala
Mengguyur sekujur tubuh
seakan sel-sel tubuh gap tertarik
atas perihal uswah itu

Sayang,
Dua puluh menit telah berlalu,
Tak se-pinta pun menyorot

Dalam logat diam
ku menunduk, seakan-akan
terbang menjauh pasalan itu

Mengapa hatimu tetap diam?
Oh, ku kira sekarang
hati dan rasa syukur ini
perlu diluaskan

#diammusemogamembaik:))

Tulisan lama [NyeratSekedik]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline