Lihat ke Halaman Asli

Gara-gara Instagram

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik



"Pak, rumah kami kemarin digusur satpol PP Pak. Kami butuh rumah baru. Kalau bisa, yang lebih layak, yamg lebih besar, yang bagus, yang bisa buat main-main anak kami, yang bersih dan yang tanpa bayar, Pak."

"Pak, perumahan saya banjir. Tolong surutkan airnya, Pak. Pindahkan ke istana."

"Pak, macet Pak. Tolong sediakan bis super cepat lintasan bawah tanah dengan segera, atau kalau bisa belikan kami pesawat terbang."

"Pak, harta benda kami telah hilang. Uang kami, gubug kami serta mobil kami hanyut terbawa arus. Tolong ganti semua kerugian kami, Pak. Beri kami uang jatah makan di retoran selama setaun, bangunkan rumah bagus layaknya istana serta beri kami mobil untuk pergi arisan dan berbelanja."

"Pak, gegara erupsi gunung, ternak kami mati dan ladang kami tak layak panen. Kami tak bisa makan. Ganti ternak kami dan belikan kami lahan baru di Selandia Baru."

"Pak, sekolah kami terendam banjir. Kami tak bisa bersekolah berhari-hari. Kami ketinggalan pelajaran, Pak. Tolong, pindahkan sekolah kami. Sekolahkan kami di Harvard, Oxford ataupun California."

"Pak, gaji kami kurang Pak. Kami ingin gaji sebanyak jajaran para menteri, Pak. Dengan gaji kami sekarang, kami tak bisa ikut arisan pergi ke Eropa, kami tidak bisa berbelanja sering-sering ke Singapura dan kami tidak bisa makan tiga kali sehari di restoran mewah. Beri kami gaji seratus juta, Pak."

"Pak, kenapa lokalisasi ditutup? Lantas kami mau kerja apa? Disana tempat kami mencari nafkah. Kalau lokalisasi ditutup, Bapak mau membantu untuk jual saya di Arab ataupun ke para pejabat? Murah kok Pak, tak sampai 50 juta semalam."

"Pak, anak dan istri saya meninggal, akibat lintasan kereta api dan lampu lalu lintas. Tolong carikan saya idtribaruyang cantik jelita dan anak rupawan yang kelak akan menggantikan Bapak. Saya tunggu hingga akhir minggu ini ya Pak, Bisa kan mengirimkannya untukku?"

"Pak, anak kami sakit. Kami tak punya biaya untuk berobat. Tolong Bapak obatkan anak kami di Rumah Sakit Terbaik disini, jika perlu Bapak obatkan anak kami ke Rumah Sakit Singapura atau Amerika juga tak apa, Pak."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline