Surabaya, 28 November 2023 – Mahasiswa Unair aktif mendorong dan melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya Pengabdian Masyarakat. 3 Mahasiswa Universitas Airlangga dari Kelompok 117 yang tergabung dalam kegiatan Kampung Emas Madani 2.0 telah melakukan serangkaian upaya untuk menekan jumlah stunting di Surabaya, khususnya di Kelurahan Sawahan, Kecamatan Sawahan. 3 mahasiswa tersebut adalah Noviana Dwi Ardiyanti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Nailil Ulya dari Fakultas Kedokteran, dan Arinda Melina Putri dari Fakultas Perikanan dan Kelautan. Dibantu oleh jajaran Kader Surabaya Sehat, 3 mahasiswa tersebut mampu memberikan edukasi dan sosialisasi kepada Ibu Hamil dan Calon Pengantin kelurahan Sawahan untuk meningkatkan pengetahuan terkait “Pencegahan Kejadian Stunting”.
Kegiatan Kampung Emas Madani 2.0 dilakukan dengan cara riset melalui wawancara kepada ibu hamil dan calon pengantin sasaran. Hasil dari wawancara tersebut kemudian diolah dan dicari akar permasalahan yang sering terjadi di Kelurahan Sawahan sehingga ditemukan beberapa solusi. Sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan formulasi pangan adalah program kerja yang dimiliki kelompok 117 dan telah dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Sawahan. Kegiatan ini sukses dilakukan dan dihadiri oleh perwakilan kantor kecamatan Sawahan, Kelurahan Sawahan, Puskesmas Sawahan, Kader Surabaya Sehat, dan sasaran terpilih (Ibu Hamil dan Calon Pengantin).
Dalam pelaksanaan edukasi tersebut, digunakan media seperti power point dengan materi kebutuhan gizi seimbang bagi calon pengantin dan ibu hamil, poster berisi materi konsep isi piringku, leaflet berisi penjelasan kandungan dan manfaat Laduni, serta video mengenai formula pangan beriman berupa bakso ikan mujair sebagai suatu perwujudan olahan berbahan baku protein hewani dengan tujuan mengajak sasaran supaya gemar makan ikan.
Pencegahan stunting secara spesifik dapat dilakukan dengan meningkatkan konsumsi protein hewani. Pemberian Makanan pendamping ASI yang kaya akan protein hewani dapat diperoleh dari aneka ikan, baik ikan laut maupun ikan tawar.
Di tengah-tengah kegiatan, disampaikan tambahan materi sekaligus penguatan pengetahuan oleh ahli gizi dari Puskesmas Sawahan sehingga selama kegiatan berlangsung, peserta lebih aktif untuk menanggapi beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh pemateri. Pemaparan materi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan calon pengantin dan ibu hamil mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang dan konsumsi Laduni sebagai investasi bagi kesehatan bayi yang akan dilahirkan di masa depan nanti. Di akhir kegiatan, dilakukan project pemberian buku resep olahan perikanan yang berisikan berbagai macam resep menu olahan perikanan yang telah dikembangkan menjadi lebih modern dan berdaya saing tinggi.
Implementasi dari kegiatan ini tidak hanya memiliki tujuan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, tetapi diharapkan dapat membantu pencegahan kasus stunting di kemudian hari. Melalui upaya pencegahan pada lini pertamanya, ibu dengan gizi baik akan melahirkan bayi normal yang jauh dari berat badan lahir rendah (BBLR) sebagai manifestasi dari kejadian stunting pada balita. Disisi lain, Aksi ini dapat memenuhi 3 tujuan SDGs yakni Tanpa Kelaparan, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H