Lihat ke Halaman Asli

Arina salsabella

Cerita Pendek

Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Diperbarui: 8 Mei 2021   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum kita lanjut ke pembahasan-pembahasan selanjutnya mari kita pahami dulu apa itu perkembangan kognitif?

Piaget mengatakan bahwa perkembangan kognitif adalah perkembangan yang terjadi melalui proses yang disebut dengan proses adaptasi. Apa sih adaptasi itu? Adaptasi adalah proses penyesuaian terhadap lingkungan sekitar dan intelektual yang melalui dua hal yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses yang anak upayakan untuk menafsirkan atau mengartikan pengalaman barunya yang didasarkan pada interpretasinya pada masa sekarang mengenai dunianya. Sedangkan akomodasi terjadi saat dimana anak berusaha untuk menyesuaikan keberadaan struktur pikiran-pikirannya dengan sejumlah pengalaman barunya. Piaget juga mengatakan bahwa anak aktif dalam membangun dunia kognitif mereka. Anak tidak pasif daalam menerima informasi, namun anak berperan aktif di dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Jika anak ingin mengetahui sesuatu maka anak harus membangun pengetahuannya sendiri. Pembelajaran ini diharapkan menjadi pembelajaran yang aktif dimana peran guru sebagai pendidik dan penyedia bahan-bahan yang sesuai seperti ruangan dan petunjuk-petunjuk yang mendorong anak untuk menemukannya sendiri. Perkembangan kognitif ini muncul dari konteks kerjasama dan kolaborasi atau dialog antara orang yang lebih ahli dengan cara mencotohkan kegiatan dan menyampaikan pelajaran-pelajaran secara verbal. Pembelajaran ini juga diterapkan dengan partisipasi terbimbing dari guru atau seseorang yang lebih ahli.

Perkembangan kognitif biasanya identik dengan kecerdasan. Perkembangan kognitif juga merupakan perkembangan dasar bagi perkembangan intelegensi pada anak. Pengetahuan pada anak usia dini masih bersifat subjektif, namun pengetahuan ini bisa berkembang menjadi pengetahuan yang objektif apabila anak sudah mencapai perkembangan di masa remaja dan dewasanya. Hal ini sama dengan observasi yang telah dilakukan oleh Piaget, seorang ahli bilogi dan psikologi yang berasal dari kebangsaan Swiss yang mengemukakan bahwa seorang anak mampu mendemonstrasikan berbagai pengaruh mengenai relativitas dunianya sejak lahir hingga anak dewasa. Kemampuan kognitif anak atau seseorang juga berkaitan dengan bagaimana setiap individu dapat mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai, dan juga memikirkan lingkungan sekitarnya.

Dalam perkembangan kognitif ini Vygotsky juga mengemukakan konsep ZPD (Zona of Proximal Development). Konsep ZPD ini yaitu perbedaan antara sesuatu yang dapat dicapai oleh anak atau seorang individu secara mandiri atau dengan panduan dan dorongan dari orang yang lebih ahli. Biasanya pembelajaran yang diberi oleh dorongan atau seseorang yang lebih ahli dapat menghasilkan pemahaman yang lebih, namum pembelajaran ini juga harus diberi secara hati-hati dan disesuaikan dengan situasi pembelajar agar meningkatkan pemahaman tentang suatu masalah.

Perkembangan kognitif pada anak juga melibatkan proses belajar yang progresif seperti perhatian, memori atau daya ingat, dan juga logika berpikir. Perkembangan keterampilan sangat penting untuk anak karena dapat memproses informasi, belajar mengevaluasi, menganalisis, mengingat, membandingkan, dan juga memahami hubungan sebab-akibat. Selain identik dengan kecerdasan perkembangan kognitif juga biasanya sering dikaitkan dengan faktor genetik, namun sebagian besar sebenarnya bisa dipelajari, kemampuan belajar dan juga berpikir pada anak dapat ditingkatkan dengan cara mempraktikkan atau bisa dengan memberikan anak stimulasi yang tepat. Dalam usia enam tahun pertama perkambangan kognitif pada anak akan menhasilkan kemajuan yang lebih besar. Beberapa perubahan pada anak biasanya tidak mudah dikenali atau dipahami terutama pada perkembangan kognitifnya karena otak anak berkembang seiring dengan mereka memiliki pengalaman yang baru.

Dasar-dasar perkembangan kognitif anak yaitu skema, adaptasi, asimilasi, akomodasi, keseimbangan, dan juga organisasi.

Skema adalah konsep atau kerangka berpikir yang sudah ada di dalam pikiran anak atau seorang individu yang biasanya dipakai atau digunakan untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan sebuah informasi. Skema pada anak ini sudah terbentuk pada saat mereka masih bayi disaat mereka melakukan aktivitas dengan menggunakan kemampuan sensori motoriknya. Aktivitas-akitivitas yang dilakukan oleh anak akan direkam dan kemudian disimpan dalam memorinya dan kemudian akan meningkatkan jumlah neuron. Jadi semakin banyak anak melakukan aktivitas atau hal-hal baru, maka memori dan kemampuannya akan mengalami peningkatan.

Dengan melakukan aktivitas-aktivitas atau hal-hal baru anak juga akan mengalami adaptasi. Adaptasi ini terjadi secara otomatis seiring berjalannya waktu, adaptasi ini juga memiliki pengaruh positif dan juga pengaruh negatif. Kemampuan anak dalam beradaptasi ini juga akan mempengaruhi perkembangan kognitifnya.

Setelah anak mampu melakukan adaptasi dengan baik, anak akan mengalami asimilasi dimana anak memasukkan informasi-informasi atau pengetahuan-pengetahuan yang baru ke dalam informasi dan juga pengetahuan yang sudah ada atau dimiliki sebelumnya oleh anak. Selanjutnya anak akan mengalami akomodasi yang dimana mereka akan membentuk penyesuaian dirinya dengan keinginan hidupnya.

Kemudian setelah anak mengalami skema, adaptasi, asimilasi, dan juga akomodasi anak juga harus bisa menyeimbangkan antara keinginannya dan juga tuntutan diluar dirinya. Biasanya anak mengalami ketidak seimbangan kognitifnya ketika proses akomodasi dan juga asimilasi berlangsung.

Selanjutnya organisasi yang dimaksud dalam perkembangan kognitif ini adalah penggabungan beberapa ide-ide tentang sesuatu kedalam cara berpikir yang dapat diterima oleh akal individu. Organisasi ini biasanya dilakukan dengan menggabungkan asimilasi dan juga akomodasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline