Lihat ke Halaman Asli

Penjajahan Jepang: Untung atau Rugi buat Indonesia?

Diperbarui: 4 April 2017   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tentara jepang

[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="tentara jepang"][/caption]

Melihat judul di atas, pastilah langsung terpikir dalam otak kita satu hal; untung atau rugi? Ya jelas rugilah… di mana-mana yang namanya penjajahan pasti merugikan. Tapi tunggu dulu… mari kita baca dulu sampai akhir.

Jepang mulai mendarat di Indonesia pada 8 Maret 1942, beberapa saat setelah meletus perang Pasifik antara Jepang vs AS di Hawaii. Selain berambisi menaklukkan Asia, Jepang juga butuh lebih banyak tenaga dan pasokan bahan baku perang dalam melawan sekutu, maka mulailah dia melirik Indonesia.

Penjajahan Jepang di Indonesia meski Cuma seumur jagung, tetap menyebabkan beberapa hal buruk bagi kita, diantaranya:

1.Adanya system romusha alias kerja paksa membuat banyak rakyat kita sengsara karena diperas tenaganya buat memenuhi kebutuhan Jepang. For example: membuat benteng pertahanan, goa-goa persembunyian, etc. 2.Ada juhun ianfu, alias geisha dari Indonesia. Tentara perang yang ditempatkan di Indonesia tentu butuh hiburan kan? Jadilah wanita-wanita kita dipaksa melayani mereka yang pulang dari perang T_T 3.Pengerukan sumber daya alam Indonesia untuk diangkut ke Jepang, atau langsung dipasok untuk perang melawan sekutu. 4.Penguasaan di semua lini kehidupan Indonesia. Ya, Jepang menerapkan system kemiliteran, jadi semua aspek kehidupan diatur oleh militer dan dibuat untuk menguntungkan militer Jepang saja. Berbeda dengan Belanda sebelumnya yang masih memakai system sipil.

Nah, itu baru segelintir efek buruknya. Efek baiknya ada di bawah nih,

1.Jepang membutuhkan pangkalan udara untuk mendaratkan pesawat tempur mereka. So pasti, Jepang harus membuat Bandar udara dulu di Indonesia. Yang pertama kali dibangun saat itu adalah Bandar udara di Manokwari. Ini keuntungan buat kita karena tanpa dipelopori oleh bangsa Jepang, kita gak akan punya bandara J. 2.Jepang membentuk PETA, pasukan pembela tanah air yang dimaksudkan untuk mempertahankan Indonesia dari serangan sekutu. Di sini rakyat sipil dilatih megang senjata, strategi perang, dll. Rakyat kita yang pada jaman Belanda ga tau apa-apa jadi pinter perang. Awalnya memang pasukan ini menguntungkan Jepang, tapi akhirnya justru berbalik menyerang Jepang. Beberapa tokoh jebolan PETA yaitu Jenderal Sudirman dan ex-presiden Soeharto. Dua tokoh ini berperan penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan kita juga. 3.Jepang mendirikan organisasi social untuk menarik minat rakyat dan mendukung Jepang. Salah satu organisasi itu adalah PUTERA, pusat tenaga rakyat. Digawangi oleh Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Mas Mansur. Bukannya membantu Jepang, 4 tokoh ini justru menyebarkan semangat kemerdekaan dan ajakan melawan Jepang. Ini menguntungkan Indonesia tentunya, karena rakyat makin bersatu. 4.Masih terkait poin di atas, Soekarno makin dikagumi rakyat dan namanya melejit ke seantero nusantara. Saat beliau mengumumkan perlawanan terhadap Jepang, rakyat langsung tunduk patuh mengiyakan saja. 5.Jepang mempelopori upacara sebelum mulai sekolah. Ini adalah efek kedisiplinan dan tradisi menghormat ke arah dewa matahari di timur. Meski Jepang telah hengkang dari Indonesia, tradisi upacara itu tetap ada sampai sekarang kan?. 6.Adanya goa dan benteng yang dulu dibuat Jepang kini bisa jadi obyek wisata yang menarik ;D

See? Ada efek baik juga dari penjajahan kan? Meski efek buruknya tentu lebih besar :p




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline