Lihat ke Halaman Asli

arina muktaviya21

Mahasiswa UIN KHAS JEMBER

Konsep Perubahan Sosial

Diperbarui: 8 Desember 2021   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3Dz76dR0ehxK0&psig=AOvVaw2fsFxLot6dvlHcrCLFgW8O&ust=1639061888086000&sou

Perubahan sosial ialah sebuah isu yang tidak akan pernah terselesaikan untuk diperdebatkan. Terdapat sekelompok orang yang optimis dengan perubahan sosial, ada juga sekelompok yang lain yang justru pesimis dengan perubahan soaial. Perubahan sosial menyangkut kajian dalam ilmu sosial yang meliputi tiga dimensi waktu yang berbeda : dulu.(past),.sekarang.(present),.dan masa depan.(future). 

Untuk itulah, masalah sosial yang terkait dengan isu perubahan sosial merupakan masalah yang sulit untuk diatasi dan diantisipasi. Namun, di sisi lain masalah sosial yang muncul di masyarakat hampir semuanya merupakan konsekuensi perubahan sosial. Bahkan lebih dari itu, masalah lingkungan pun hampir selalu terkait dengan isu perubahan sosial ini.

Image captihttps://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fbangunkelir.blogspot.com%2F2021%2F09%2Fperubahan-sosial-budaya-dalam-rangka.html&psig=AOv

Konsep Perubahan Sosial

  • Pengertian Perubahan Sosial
  • Berikut ini beberapa pandangan mengenai tokoh-tokoh tentang perubahan sosial.
  • Selo Soemardjan
  • Mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga ke masyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok kelompok dalam masyarakat.
  • Kingsley Davis
  • Mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya organisasi buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam korelasi antara buruh serta majikan.
  • John Lewis Gillin dan John Philip Gillin
  • Melihat perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara hidup dalam suatu lingkungan masyarakat. Perubahan tersebut bisa saja terjadi karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
  • Samuel Koenig
  • Menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi ini mampu terjadi sebab faktor-faktor intern maupun ekstern.
  • Robert Maclver
  • Melihat perubahan sosial sebagai perubahan pada hubungan sosial (social relationship) atau menjadi perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
  •  William F Ogburn
  • Menyatakan bahwa perubahan sosial menekankan pada kondisi teknologis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi yang sangat berpengaruh terhadap pola berfikir masyarakat.
  • Penyebab Terjadinya Perubahan Sosial
  • Ada 3 (tiga) aliran atau mazhab yang dapat menjelaskan penyebab terjadinya perubahan sosial, yakni sebagai berikut.
  • Mazhab materialistik (Marxian), yakni memiliki alasan bahwa perubahan sosial itu digerakkan oleh kekuatan materi yang bersifat konkret sehingga mampu melakukan terobosan terhadap kegiatan produksi, kegiatan ekonomi, dan teknologi produksi manusia. Hal itu di samping mampu mengurangi dan menghapuskan adanya. kesenjangan struktural dan kultural manusia, untuk terciptanya masyarakat baru yang dianggapnya lebih kondusif yaitu masyarakat yang sosialis.
  • Mazhab idealistik (Platonian), yakni memiliki alasan bahwa perubahan sosial banyak dipengaruhi oleh adanya cara berpikir (mindset dan ide), serta tata nilai dan kepercayaan (values and belief). Hal itu baik yang bersumber pada agama atau peradaban, adanya perspektif lain termasuk peranan agama seperti revolusi puritan (kumpulan sejumlah kelompok keagamaan yang memperjuangkan kemurnian doktrin dan tata cara.peribadatan).
  • Mazhab gagasan dan gerakan budaya (Gus Durian), yakni memiliki pandangan bahwa perubahan sosial akan terjadi selaras dengan perubahan nilai-nilai budaya setempat (local gerudine, local indegeneous). Hal itu merupakan akibat dari faktor luar maupun faktor dalam masyarakat itu sendiri (termasuk intervensi dari pemerintah dan kelompok-kelompok filantropis).

Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang meliputi faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, sedangkan faktor ekstern adalah faktor penyebab yang berasal dari luar masyarakat setempat. Adapun faktor faktor penyebab timbulnya perubahan sosial di masyarakat secara substantif dapat dijelaskan sebagai berikut ini :

  • Faktor Intern
  • Berikut beberapa faktor penyebab intern dari perubahan sosial.
  •  Adanya Inovasi dan Invasi
  • Proses terjadinya inovasi dimulai dengan adanya suatu ide-ide pene muan baru khususnya di bidang ilmu pengetahuan. Temuan baru ini dimaksudkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dasar, dan bukan untuk pemecahan masalah dalam masyarakat.
  • Adanya Perubahan Struktur dan Jumlah Penduduk
  • Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk disuatu tempat akan mempengaruhi kehidupan  masyarakat. Perubahan jumlah penduduk pada prinsipnya dipengaruhi oleh bebe rapa faktor, yaitu kelahiran (birth), kematian (death), dan migrasi (mi gration). Perubahan jumlah penduduk tersebut akan berpengaruh terhadap berbagai segi kehidupan masyarakat. Misalnya, terhadap pemenuhan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan, maupun kebutuhan dalam dunia kerja.
  • Adanya Gerakan Sosial Baru (New Social Movement)
  •  Ada beberapa faktor yang mendorong timbulnya gerakan sosial baru. yakni sebagai berikut.
  • Terjadinya kegagalan sosial (social failure) dalam suatu institusi atau organisasi sosial masyarakat.
  • Adanya ketidakpuasan individu dalam gerombolan masyarakat.
  • Timbulnya keresahan dan kegelisahan sosial dalam masyarakat yang ditampakkan dalam pendapat umum atau opini publik (misalnyamelalui media sosial).
  • Adanya Permasalahan Sosial dalam Masyarakat
  • Pertentangan dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan dapat terjadi dalam bentuk-bentuk berikut.
  • Kontradiksi antarindividu menggunakan kelompok
  • Secara tidak langsung dapat mempengaruhi perubahan sosial budaya masyarakat tersebut. Sebagai contoh, dalam masyarakat Batak yang menganut sistem kekeluargaan patrilineal murni, saat suami meninggal maka keturunannya di bawah kekuasan pihak bapak (almarhum). Tetapi, ketika banyak orang Batak yang merantau terjadi penyimpangan, yaitu anak tetap tinggal bersama ibu, walaupun si ibu dengan keluarga suaminya sudah putus. Keadaan tersebut membawa perubahan besar, pada peranan keluarga batih, yaitu wanita juga diberi kedudukan sebanding dengan laki-laki.
  • Kelompok dengan Kelompok 
  • Pertentangan ini terjadi di masyarakat yang masih berkembang dari tahap tradisional ke modern atau dari generasi muda ke generasi tua. Generasi muda yang belum terbentuk kepribadiannya, lebih mudah menerima unsur-unsur kebudayaan asing, yang  beberapa hal mempunyai taraf lebih tinggi. Keadaan tersebut membawa perubahan tertentu dalam masyarakat. Contohnya, banyak sekali wanita sekarang yang diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki sampai kedudukan mereka hampir sederajat di dalam masyarakat.
  • Faktor Ekstern
  • Berikut beberapa faktor penyebab ekstern dari perubahan sosial.
  • Adanya Inovasi di Bidang Komunikasi, Informasi, dan Teknologi
  • Seiring dengan kemajuan di bidang komunikasi, informasi, dan teknologi maka proses inovasi tidak hanya bersifat intern melainkan juga bersifat ekstern. Ini biasanya terjadi pada masyarakat maju dan masyarakat yang sedang berkembang, misalnya melalui transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari masyarakat yang lebih maju ke masyarakat yang kurang maju (negara berkembang, miskin, dan sangat miskin).
  •  Adanya Peperangan
  • Peperangan akan mengakibatkan terjadinya perubahan terutama perubahan sosial budaya. Hal itu dikarenakan pihak yang menang akan berusaha untuk menanamkan kondisi sosial budaya mereka, terhadap pihak yang kalah. Pertemuan diantara dua kebudayaan ini akan menimbulkan terjadinya akulturasi budaya, yang pada akhirnya akan menimbulkan kebudayaan baru dalam masyarakat.
  •  Adanya Perubahan Lingkungan atau Ekologi
  • Perubahan lingkungan terutama perubahan lingkungan fisik juga akan mengakibatkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Perubahan lingkungan fisik pada umumnya diakibatkan oleh adanya bencana alam misalnya banjir, gempa bumi, gelombang tsunami, dan sebagainya.
  •  Adanya Pengaruh dari Kebudayaan Masyarakat Lain
  • Pengaruh atau intervensi kebudayaan masyarakat lain dalam masya rakat yang serba terbuka (open ended society, inclusive society, plurality society, dan lain-lain), yang diikuti pula oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka hal itu tidak akan dapat dihindari. Pertemuan dua kebudayaan tersebut akan mengakibatkan terjadinya akulturasi budaya, yang pada akhirnya akan berakibat pada timbulnya budaya dan peradaban baru pula.
  • Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya 
  • Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
  • Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat, di antaranya sebagai berikut
  • Kontak dengan Kebudayaan Lain
  • Kontak budaya diawali dengan adanya interaksi atau persilangan kebudayaan yang berlangsung terus-menerus.
  • Sistem Pendidikan yang Maju
  • Pendidikan berkembang dari perjuangan manusia untuk mempertahankan hidup dan memperluas wawasannya. Pendidikan dapat berlangsung baik secara formal maupun secara informal. Pendidikan informal mengacu pada proses sosial umum yang dengannya manusia memperoleh pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan dalam kebudayaan mereka.
  • Sikap Menghargai Hasil Karya
  • Setiap orang membutuhkan penghargaan atas hasil karya dan keinginan-keinginannya untuk maju Penghargaan ini dapat menjadi motivasi yang mendorong orang melakukan suatu kegiatan. Jika sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju melembaga di dalam suatu masyarakat, masyarakat itu pasti tendorong untuk maju.
  • Keinginan Masyarakat untuk Maju
  • Keinginan yang muncul dari dalam diri masyarakat untuk memperbaiki keadaan merupakan salah satu pendorong perubahan sosial. Keinginan untuk memperbaiki keadaan dapat dilakukan melalui berbagai bidang. Contohnya, bidang ekonomi, pendidikan, budaya, dan organisasi-organisasi sosial.
  • Masyarakat yang Heterogen
  • Masyarakat yang heterogen adalah masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang antara lain mempunyai latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi yang berbeda. Di dalam masyarakat seperti ini, mudah muncul pertentangan-pertentangan sosial dan kebudayaan. antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat yang lain. Pertentangan yang paling sering terjadi adalah konflik antara tradisi yang dihormati oleh kelas sosial yang berlainan. Kecurigaan dan kebencian yang ditunjukkan oleh kelas yang kurang mendapat hak istimewa terhadap kelas elite adalah contoh yang paling nyata.
  • Orientasi pada Masa Depan
  • Adanya orientasi pada kehidupan di masa depan akan mendorong perubahan sosial budaya. Pada umumnya, masyarakat yang memiliki orientasi pada masa depan akan lebih cepat melakukan perubahan. Hal ini disebabkan masyarakat tersebut memiliki pola pikir yang maju dan tujuan yang ingin dicapai sehingga terpacu untuk melakukan perubahan.
  • Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
  • Faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat, diantaranya sebagai berikut.
  • Kehidupan Masyarakat yang Terasing
  • Pada umumnya, keadaan masyarakat yang terasing terjadi karena kondisi daerah yang terisolasi dari jalur komunikasi dan transportasi. Keadaan tersebut tentu akan menghambat terjadinya perubahan sosial budaya. Kehidupan yang terasing atau terisolasi menyebabkan masyarakat tidak mengetahui perkembangan masyarakat lain.
  •  Terlambatnya Perkembangan Ilmu Pengetahuan
  • Ketika ilmu pengetahuan berkembang dengan baik, masyarakat setempat akan mengalami perubahan sosial budaya dengan cepat. Begitu juga sebaliknya. Jika Ilmu pengetahuan berkembang dengan lambat, perubahan sosial juga akan terjadi dengan lambat.
  • Sikap Masyarakat yang Tradisional
  • Masyarakat tradisional adalah suatu masyarakat yang memelihara, menjaga dan mempertahankan tradisi, adat istiadat, sistem nilai dan norma, serta kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun. Masyarakat tradisional mempunyai pandangan bahwa melaksanakan nilai-nilai yang diwariskan oleh nenek moyang merupakan suatu kewajiban, keharuhan, dan kebanggaan.
  • Adanya Prasangka terhadap Hal-Hal Baru
  • Prasangka merupakan anggapan yang kurang baik tentang sesuatu sebelum mengetahui sendiri. Adanya prasangka akan menimbulkan sikap antipati terhadap sesuatu yang baru dari luar masyarakat. Padahal, sesuatu yang baru tersebut bisa jadi bermanfaat atau dapat membawa perubahan bagi kehidupan mereka. Dengan demikian, adanya prasangka akan menghambat suatu masyarakat untuk mengalami perubahan sosial budaya
  • Adat Istiadat
  • Adat istiadat adalah tata perilaku yang terjaga secara turun-temurun dari generasi satu ke generasi yang lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat. Adat istiadat telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Ketika ada hal baru yang akan menggantikan adat istiadat lama, belum tentu dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini tentu akan menghambat terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat.
  • Teori Perubahan Sosial
  • Teori-teori tentang perubahan sosial budaya oleh beberapa hal berikut, dapat membantu kita memahami terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat.
  • Teori Siklus (Cyclus Theory)
  • Teori yang dikemukakan oleh Vilfredo Pareto ini menyatakan bahwa masyarakat dan kebudayaan melewati siklus tahap-tahap perkembangan yang dapat terjadi secara berulang.
  • Teori ini didukung pula oleh Pitirim A Sorokin melalui teori dinamika sosial dan kebudayaan. Ia mengemukakan bahwa masyarakat berkembang melalui tahap-tahap yang masing-masing didasarkan pada suatu sistem kebenaran.
  • Beberapa ahli sosiok menggambarkan teon siklus dibaratkan dengan fase kelahiran, fase pertumbuhan (perkembangan) dan fase kematian, sebagaimana fase yang dialami dalam siklus hidup manusia.
  • Teori Perkembangan (Linier Theory)
  • Teori perkembangan tidak menggambarkan perubahan sosial budaya yang terjadi secara siklik (menyerupai siklus), tetapi terjadi secara lurus (linier) menuju suatu titik tertentu. Titik yang menjadi tujuan perubahan ini adalah titik idealisme, yaitu suatu keadaan yang dinginkan oleh seluruh warga masyarakat Perubahan ini, menurut Herbert Spencer terjadi secara pasti.
  •  Menurut teori ini, masyarakat berkembang secara pasti melalui tahap-tahap dari masyarakat primitif, masyarakat tradisional hingga masyarakat modern. Perkembangan masyarakat yang sudah mencapai tahap modern, tidak akan kembali menjadi masyarakat primitif atau tradisional.
  • Teori Evolusi (Universal Theory of Evolution)
  • Teori evolusi dikemukakan oleh Herbert Spencer, menyatakan bahwa Derubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat berlangsung secara terus menerus. Manyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok sederhana ke kelompok yang kompleks, baik sifat maupun susunannya.
  •  Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu.
  • Teori Fungsional (Functional Theory)
  •  Menurut teori fungsional, perubahan sosial budaya terjadi secara konstan (tetap), tetapi mengacaukan keseimbangan masyarakat. Proses pengacauan ini akan berhenti jika perubahan yang terjad telah menyatu (terintegrasi) dengan kebudayaan masyarakat.
  • Sekolah Sebagai Agent of Cange
  • Sekolah berfungsi sebagai agent of change di mana kurikulum dipandang sebagai instrument of change. Hal ini berbeda dengan pendapat terdahulu yang ingin sekolah sebagai pemelihara status quo kebudayaan (Ansyar, 2015). Kendatipun kurikulum yang disebut Null (2011) sebagai heart of education bukan tidak bisa diubah sesuai dengan perkembangan sosial yang terjadi di masyarakat. Perubahan yang terjadi tentulah sebagai hasil dari interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya.
  • Dengan demikian pendidikan berperan dalam hal peningkatan keterampilan hidup manusia dari waktu ke waktu. Keterampilan hidup manusia selalu berubah seiring dengan perubahan pada lingkungan hidupnya. Proses yang demikian, tidaklah cukup jika hanya dikembangkan melalui pendidikan formal saja tanpa mengikutsertakan jalur nonformal dan informal, terutama yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline