Hai sahabat online nya Arin, hayuk kita belajar bareng yuk tentang Kreativitas anak Usia Dini, mari kita simak bareng*
Kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru. Menurut Barron, kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sedangkan menurut Munandar , kreativitas adalah hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat.
Pada istilah produk, kreativitas merupakan kemampuan dalam menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Sedangkan pada istilah press mengacu pada aspek dorongan internal, yaitu kemampuan kreatif sebagai inisiatif yang dihasilkan individu dengan kemampuannya untuk mendobrak pemikiran yang biasa.
Pengambilan Keputusan, merupakan suatu tindakan yang menentukan hasil dalam memecahkan masalah dengan memilih suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang ada melalui suatu proses mental dan berfikir logis dan juga mempertimbangkan semua pilihan alternatif yang ada yang mempunyai pengaruh negatif atau pun positif. Keputusan manajer sangat penting karena menyangkut semua aspek. Maka oleh sebab itu manajer harus berhati -- hati dalam mengambil keputusan.
Perusahaan juga butuh mengambil keputusan-keputusan yang nantinya akan mempengaruhi perusahaan itu ke depannya. Dan tentunya dalam pengambilan keputusan, keputusan-keputusan tersebut harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu agar tidak merugikan perusahaan tersebut dan pihak-pihak yang terkait. Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternativ.
Masalah pada hakikatnya adalah suatu pertanyaan yang mengundang jawaban.suatu pertanyaan mempunyai peluang tertentu untuk dijawab dengan tepat, bila pertanyaan itu dirumuskan dengan baik dan sistematis.
Sugiono mengatakan, masalah diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi,misalnya antara teori dengan praktik, antara aturan dengan pelaksanaan, serta antara rencana dan pelaksana.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat dipahami bahwa masalah adalah keadaan yang tidak sesuai antara kenyataan dengan harapan yang diinginkan atau masalah adalah situasi dimana kita mencoba untuk mencapai beberapa sasaran atau tujuan dan harus menemukan cara yang tepat untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut.
Kemampuan menyelesaikan masalah termasuk dalam kecerdasan kognitif. Anak usia 5-6 tahun berada dalam tahap praoperasional. Menurut Darsinah pemecahan masalah adalah mencari cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Pemecahan masalah juga dapat diartikan sebagai proses berpikir yang meliputi tiga aktivitas yaitu menemukan, merumuskan dan menerapkan solusi masalah. Dunia Taman Kanak-kanak merupakan dunia bermain, anak menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bermain. Dalam bermain anak mendapat pelajaran adanya perkembangan kognitif. Untuk mengoptimalkan perkembangan potensi yang dimiliki anak perlu adanya dukungan serta fasilitas yang memadai dari guru maupun orang tua.
Dengan semakin baiknya kemampuan pemecahan masalah anak sejak dini maka anak mampu mengatasi permasalahnya sendiri sesuai usianya dan bisa membuat anak lebih mandiri serta tidak cengeng juga memiliki perilaku yang lebih baik selama lingkungan mendukungnya. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dipahami bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk dapat menyelesaikan masalah yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi termasuk mengamati, melaporkan, mendeskripsikan, menganalisis, mengklarifikasi, menafsirkan, mengkritik, meramalkan, menarik kesimpulan dan membuat generalisasi berdasarkan informasi yang dikumpulkan dan diolah. Anak menjadi mandiri dan tidak bergantung pada orangtua untuk menyelesaikan masalah atau kesulitan yang dihadapi.
Sementara itu, proses kreatif yang dilalui sastrawan menurut Siswanto dapat dibagi menjadi empat hal. Sedangkan Darmanto Jatman menyebutkan, secara teknis studi proses kreatif dapat dipisah-pisahkan menjadi lima, yakni proses pendekatan, proses penemuan, proses penggarapan, proses pengekspresian, dan proses pengkomunikasian. Munandar menyebutkan adanya tiga tahapan proses kreatif. 1) alasan dan dorongan menjadi pengarang, (2) kegiatan sebelum menulis, (3) kegiatan selama menulis, dan (4) kegiatan setelah menulis.