Lihat ke Halaman Asli

Mindset yang Harus Kamu Terapkan Saat Bangkrut

Diperbarui: 9 April 2021   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bangkrut dalam konteks ini tidak harus tertuju pada para pengusaha besar, namun juga untuk para pelaku UMKM yang sedang struggling dengan bisnisnya. Hal ini dapat menyangkut semua orang yang terjebak di kondisi sama karena masalah yang sama; kerugian besar. Sebagian besar orang menganggap situasi ini sebagai akhir dari usaha atau bisnis mereka, dan akhirnya putus asa. 

Namun tahukah, kebangkrutan adalah salah satu faktor yang tiap orang pasti alami untuk menanjak satu level ke atas hingga mampu belajar, dan tidak bangkrut lagi. Dan berikut adalah mindset atau pola pikir yang harus kalian terapkan ketika usaha sedang down.

1. Ini bukan malapetaka

Seperti yang tertulis di atas, jangan anggap sebuah kebangkrutan sebagai musibah atau kesialan yang menjadi akhir perjalanan bisnis kamu. Anggap ini sebagai modal atau investasi pengalaman untuk belajar. Seperti saat mendapat nilai merah dan harus remedial, apa yang kamu lakukan kemudian? Belajar, bukan? Atau paling tidak mencari cara untuk meminimalisir nilai buruk entah dengan mencotek atau bekerja sama dengan kawan. 

Sama situasinya dengan bangkrut, maka hal itu akan mengajarimu untuk menentukan jalan yang tepat dan tak terperosok dalam kerugian. Terdengar konyol memang, namun seperti yang dikatakan oleh komedian Instagram; jangan mengulang kesalahan yang sama karena masih banyak kesalahan yang perlu dicoba. Dan itu benar, kesalahan-kesalahan yang berdampak bisnismu sekarang adalah guru terbaik sampai kamu puas dan tidak salah lagi.

2. Kebangkrutan disebabkan karena keberanian

Kamu yang berani memulai bisnis adalah orang hebat yang berani step out dari comfort zone. Keputusanmu tak salah untuk berbisnis dan mengambil resiko, meskipun itu termasuk kebangkrutan. 

Resiko ini memang wajib dialami oleh tiap pebisnis untuk tumbuh. Justru orang-orang yang menakuti kegagalan lah yang sulit untuk berkembang. Bangkrut hanyalah satu dari sekian masalah yang muncul dalam mengelola bisnis, jadi hilangkah rasa putus asa dan ambil langkah baru. Soal berhasil atau babak belur, itu belakangan.

3. Konsisten dan jangan berhenti

Pernah di situasi yang sama, saya ditipu oleh supplier saat membeli produk jumlah grosir yang padahal sudah di pre-order oleh orang-orang. Akhirnya, mau tak mau harus mencari stok ke supplier lain yang lebih trusted pakai uang pribadi. 

Tak ada laba yang didapat, justru malah bangkrut sebab harga produknya relatif mahal, belum ongkos kirimnya. Namun karena tak ingin melunturkan kepercayaan konsumen, saya lakukan semua itu walaupun kondisi uang sudah 'sekarat'. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline