Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara yang masyarakatnya multikultural. Multi budaya, agama, etnis, golongan, dan ras. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sudah mencerminkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia itu dalam naungan multi budaya.
Negara Indonesia mempunyai Wilayah yang sangat luas, terbentang dari Sabang hingga Merauke, selain itu Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam atau natural resources yang melimpah ruah, contohnya yaitu seperti untaian zamrud di khatulistiwa dan juga sumber daya budaya (cultural resources) yang bentuknya beraneka ragam.
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Indonesia yang sudah dikenal sejak dahulu. Memiliki makna, berbeda-beda tetapi tetap satu. Ragam budaya yang ada di Indonesia merupakan kekayaan unik.
Yang dimana keunikan ini tidak dimiliki oleh setiap bangsa di dunia. Namun, keberagaman yang ada di Indonesia ini juga memiliki resiko.
Multi budaya juga memiliki potensi untuk menimbulkan konflik perselisihan yang dapat mengancam kesatuan bangsa. Ini dikarenakan konflik antar budaya dapat menimbulkan pertikaian antar etnis, antar ras, penganut agama, maupun antar golongan yang akan menyebabkan disintegrasi bangsa.
Kondisi ini dapat terjadi, jika konflik tersebut tidak dapat diatasi dan diselesaikan secara bijaksana dan arif oleh pemerintah bersama seluruh masyarakat.
Kondisi alami kemajemukan melahirkan corak dan pengaruh yang berbedabeda. Kemajemukan etnis pun dapat menimbulkan pengelompokan-pengelompokan intraetnik karena setiap etnik memiliki perasaan.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teori konflik dalam Sosiologi ?
2. Bagaimana konflik antar etnis Tionghoa dan Bugis dapat terjadi?