Gajahmungkur, Semarang- Sejumlah mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang tergabung dalam posko 23 Kelurahan Bendungan, melakukan kegiatan dokumentasi di Pura Agung Giri Natha pada Kamis, 6 Juli 2023. Sebagaimana diketahui bahwa daerah Kelurahan Bendungan memiliki daya tarik wisata religi yang terkenal di daerah Semarang yaitu Pura Agung Giri Natha.
Menariknya, meskipun masyarakatnya tidak ada yang beragama hindu keberadaan Pura tersebut tetap aktif dan selalu ramai baik itu untuk sembahyang maupun wisata. Menurut Yonata selaku Lurah Gajahmungkur, semua orang boleh berkunjung dan masuk ke dalam Pura kendati mereka tidak beragama hindu tetapi dengan catatan untuk mengikuti aturan yang berlaku.
Dengan berbekal izin dari salah satu pengurus Pura, mahasiswa KKN UIN Walisongo melakukan sesi foto bersama dengan berlatarkan bangunan yang memiliki arsitektur khas Hindu. Dengan nuansa arsitektur khas pura dan tampilan para anggota kelompok yang berasal dari kampus islam turut menambah harmoni kedamaian antar pemeluk agama. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjukkan sikap toleransi terhadap umat agama lain
Unsur moderasi beragama yang tergambarkan dalam dokumentasi yang dilakukan mahasiswa UIN Walisongo mencerminkan bahwa perbedaan agama tidak menjadi halangan untuk membaur dan berinteraksi dengan agama lain selama tidak melanggar kaidah agama. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Kampus UIN Walisongo adalah kampus islam yang mengedepankan konsep moderasi beragama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H