Lihat ke Halaman Asli

Arn.Meee

pelajar

Pendanaan Terorisme melalui Cryptocurrency Berdasarkan Laporan Kejahatan Crypto Prancis Tahun 2020

Diperbarui: 9 Juli 2024   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pinterest.com/pin/621004236095448934/

Cryptocurrency telah berkembang menjadi salah satu alat penting yang digunakan dalam berbagai jenis tindakan ilegal, seperti pendanaan terorisme. Hal ini menyulitkan lembaga keuangan dan otoritas hukum untuk mengawasi transaksi keuangan. Prancis mengalami salah satu kasus yang menunjukkan penggunaan cryptocurrency untuk pendanaan terorisme. 

Otoritas Prancis menemukan jaringan pada tahun 2020 yang menggunakan cryptocurrency untuk mendanai kelompok teroris di Timur Tengah. 

Dalam kasus ini, beberapa orang memanfaatkan platform pertukaran cryptocurrency untuk mengirimkan uang ke kelompok teroris dan menghindari deteksi sistem keuangan konvensional. Penyelidikan ini menunjukkan betapa sulit dan rumitnya otoritas melacak aliran dana melalui cryptocurrency. Kasus yang terjadi di Prancis menunjukkan bagaimana teknologi cryptocurrency digunakan untuk tujuan ilegal, termasuk pendanaan terorisme. 

Hal ini membuat lebih banyak regulasi dan kerja sama internasional diperlukan untuk memerangi penggunaan ilegal cryptocurrency. Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya meningkatkan kemampuan dan teknologi untuk melacak dan mencegah pendanaan terorisme melalui cryptocurrency.

Dua kelompok teroris paling terkenal di dunia adalah Al-Qaeda dan ISIS. Osama bin Laden mendirikan Al-Qaeda pada akhir 1980-an dan bertanggung jawab atas banyak serangan teroris besar, termasuk serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Kelompok ini memiliki jaringan yang kuat dan beroperasi di berbagai negara, dan tujuan utama mereka adalah untuk menyebarkan ideologi ekstremis mereka melalui kekerasan dan teror. 

Sebaliknya, ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) muncul sebagai bagian dari kelompok al-Qaeda pada awal 2010-an. Karena taktik brutalnya, seperti pemenggalan, eksekusi massal, dan serangan teroris di berbagai negara, ISIS menjadi perhatian global. 

Pada tahun 2014, kelompok ini mendeklarasikan ideologi kekhalifahan mereka di wilayah yang mereka miliki di Irak dan Suriah, tetapi sejak itu mereka telah kehilangan sebagian besar wilayah tersebut karena operasi militer internasional.

Pada tahun 2020, polisi Prancis menangkap 29 orang yang terlibat dalam skema pendanaan terorisme berbasis cryptocurrency. Penemuan ini adalah hasil dari investigasi yang berlangsung lama yang meneliti jaringan yang memanfaatkan cryptocurrency untuk mendanai kelompok teroris di Suriah, termasuk al-Qaeda dan ISIS. 

Diduga, para tersangka mengirimkan dana secara anonim melalui berbagai platform pertukaran cryptocurrency untuk menghindari sistem keuangan konvensional yang lebih mudah dilacak. 

Sebelum memberikan dana tersebut kepada kelompok teroris, mereka melakukan money loundryng. Para tersangka secara aktif mengumpulkan dan mengirimkan dana ke Suriah untuk mendukung operasi teroris Selama tahun 2019–2020. Dana ini digunakan untuk berbagai tujuan, seperti membeli senjata dan peralatan, serta mendukung operasi teroris di wilayah konflik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline