Lihat ke Halaman Asli

Asma Khari

Mahasiswa Jurusan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

Sweeping & Makan Bersama, Upaya Posyandu dengan KKN UPI Mencegah Stunting

Diperbarui: 6 September 2023   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(photo by Mahasiswa KKN UPI)

Salah satu upaya Pemerintah untuk memudahkan masyarakat memperoleh layanan kesehatan ialah diadakannya Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang biasanya terjadwal 1 bulan sekali dengan lokasi dekat lingkungan warga.

(photos by Mahasiswa KKN UPI)

Hari Selasa (22/08/2023) merupakan jadwal rutin Posyandu Cibentang 1 (Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat) dimulai pukul 08.00 pagi hingga selesai. Sebelum siang hari, petugas kesehatan dan ibu kader berusaha menyelesaikan kegiatan Posyandu secara maksimal, salah satu upaya tambahannya adalah Sweeping atau Penyapuan. Sebutan sweeping atau penyapuan ini berarti mendatangi langsung rumah warga yang tidak datang ke Posyandu agar tetap mendapatkan layanan kesehatan secara semestinya. Ibu kader bersama Mahasiswa KKN UPI berhasil melakukan sweeping kepada ±10 anak dari 14-16 rumah yang seharusnya didatangi. Ketika sweeping Mahasiswa KKN UPI dan ibu kader mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan si anak.

(photo by Mahasiswa KKN UPI)

Disela-sela saat sweeping salah satu Mahasiswa KKN UPI bertanya kepada ibu kader “Apakah sweeping ini rutin dilakukan ketika ada kegiatan Posyandu?” lalu dijawab oleh ibu kader “Ya sebisa mungkin dilakukan kalau perlu. Karena kan belum tentu semua warga bisa ke Posyandu, ada yang ada acara lain atau mungkin kendala lain, kita saling bantu saja supaya berjalan baik”. Tentu dengan adanya sweeping ini dapat mencegah meningkatnya jumlah warga stunting karena layanan kesehatan semakin diperhatikan.

(photo by Mahasiswa KKN UPI)

Selain sweeping upaya yang dilakukan lainnya adalah berbagi makanan/makan bersama setelah berakhir kegiatan, dengan makan dan minum bergizi nan lezat ini tentu akan berpengaruh bagi kesehatan serta antusias warga supaya senang ke Posyandu. Namun penggunaan piring styrofoam kurang tepat karena senyawa benzena yang terkandung di styrofoam bisa larut dalam makanan yang asam, berlemak, dan juga panas. Lalu jika makanan itu termakan dan masuk ke tubuh dapat mempengaruhi kelenjar reproduksi dalam system endokrin yang ada pada tubuh manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline